Begini Dampak Nikah Muda Jika Belum Siap Mental
Cari Berita

Advertisement

Begini Dampak Nikah Muda Jika Belum Siap Mental

Duta Islam #04
Rabu, 19 Juni 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
penjelasan dampak negatif nikah muda (sumber: istimewa)
Nikah muda atau dewasa memang sebuah pilihan. Nikah muda bisa untung atau buntung bergantung pada kesiapan pasangan kekasih yang hendak melangsungkan pernikahan.

DutaIslam.Com - Kesiapan mental pasangan suami istri muda merupakan modal utama dalam menjalani kehidupan rumah tangganya. Mental yang telah matang sebagai bekal menghadapi badai rintangan yang siap menerjang bahtera rumah tangga.

Nikah muda jika tidak disertai kesiapan mental, nasib rumah tangga bisa berujung tragis. Banyak kasus nikah muda yang tidak dibarengi dengan kesiapan yang matang, pernikahannya hanya berumur beberapa bulan saja. Ada yang baru tiga bulan cerai dan ada pula yang satu bulan cerai.

Baca: 4 Alasan Menikah Muda Itu Sangat Menyenangkan

Di era media sosial, fenomena nikah muda semakian populer. Pemicunya adalah banyaknya pasangan nikah mudah yang kerapkali mengunggah gambaran indahnya kehidupan rumah tangga yang mereka jalani.

Masifnya fenomena nikah muda di dunia maya dapat terlihat dari banyaknya tagar #relationshipgoal riuh memenuhi sosial media. Nikah muda seolah-olah telah menjadi tren kekinian di kalangan remaja.

Lantas, apakah faktanya nikah muda itu menyenangkan seperti unggahan di media sosial? Menyenangkan atau tidak itu bergantung pada kesiapan kedua mempelai, baik secara mental, emosi atau finansial.

Baca: Nikah Muda atau Dewasa, Ini Pertimbangannya!

Nikah muda yang tak diimbangi dengan kesiapan matang justru akan berujung kehancuran rumah tangga. Dikutip dari Bridestory ada beberapa faktor kegagalan rumah tangga pasangan suami istri yang umurnya relatif muda.

Pertama, pasangan suami istri yang menikah di usia muda belum berpengalaman dalam membangun rumah tangga. Terkadang mereka kaget ketika menghadapi permasalah yang berkaitan dengan persoalan pernikahan.

Tingkat kedewasaan pasangan suami istri belum benar-benar matang di usia muda. Maka, perlu memperhatikan kadar kedewasaan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

Kedua, usia yang relatif muda biasanya secara psikologi masih labil. Pun demikian dengan kondisi ekonomi keluarga yang masih belum mapan. Kondisi ini terkadang menjadi salah satu pemicu konflik di tengah-tengah keluarga.

Baca: Doa Cepat Nikah 

Ketiga, masalah komitmen. Usia muda cenderung mengagungkan kebebasan. Saat mereka sudah menikah, ruang gerak akan menjadi terbatas dan sempit. Komitmen untuk saling mengerti satu sama lain adalah kunci utama menjaga keharmonisan rumah tangga.

Keempat, pembagian waktu me-time. Pasangan suami istri yang relatif muda biasanya masih suka bersenang-senang, seperti pergi ke mall, nonton film atau gathering dengan teman-teman.

Pembagian waktu antara kesenangan dan kepentingan keluarga harus benar-benar diatur dengan baik. Terlebih lagi jika sudah mempunyai anak, semakin sempit waktu luang untuk melakukan kegiatan-kegiatan di luar keluarga. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB