Keutamaan Malam Idul Fitri
Cari Berita

Advertisement

Keutamaan Malam Idul Fitri

Duta Islam #04
Sabtu, 01 Juni 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Penjelasan keutamaan malam Idul Fitri (sumber: istimewa)
Setelah Ramadhan pergi, tiba waktunya umat Islam menyambut perayaan kemenangan di hari raya Idul Fitri. Kemenangan atas perjuangan umat Islam dalam berjihad memerangi hawa nafsu dan syahwat duniawi.

DutaIslam.Com - Selama satu bulan penuh, umat Islam berusaha dengan sungguh-sungguh menjalani ibadah agar meraih predikat muttaqin. Mulai dari ibadah puasa Ramadhan, i'tikaf, tadarus al-Quran, tarawih, bersedekah dan ibadah lainnya.

Setelah Ramadhan usai, bukan berarti umat Islam menurunkan semangat beribadahnya. Pasca Ramadhan, lahan beramal sebagai investasi akhirat juga berlimpah. Lahan untuk meningkatkan ketakwaan dan spiritualitas diri.

Baca: 5 Amalan Utama di Bulan Ramadhan

Pada malam Idul Fitri, keberkahan dan keutamaan terbuka lebar bagi umat Islam untuk beribadah. Di malam Idul Fitri, tampak terlihat semangat beribadah umat Islam. Salah satu wujud ibadah yang menggema di malam hari raya adalah lantunan takbir.

(مَنْ قَامَ لَيْلَتَىِ الْعِيدَيْنِ لِلهِ مُحْتَسِبًا لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ. (رواه الشافعي وابن ماجه

“Siapa saja yang qiyamul lail pada dua malam Id (Idul Fitri dan Idul Adha) karena Allah demi mengharap ridha-Nya, maka hatinya tidak akan mati pada hari di mana hati manusia menjadi mati,” (HR. as-Syafi’i dan Ibnu Majah).

Meskipun hadis di atas tergolong dhai'f dari sisi riwayatnya, akan tetapi para ulama menilai hadis tersebut masih dapat diamalkan. Di dalam kajian ilmu hadis, hadis dha'if dapat diamalkan ketika berkaitan dengan fadhilah ibadah. Hadis ini termasuk ke dalam hadis-hadis yang membincang keutamaan ibadah.

Sedangkan maksud dari redaksi  لَمْ يَمُتْ قَلْبُهُ يَوْمَ تَمُوتُ الْقُلُوبُ adalah ketika sakaratul maut, saat ditanya oleh dua malaikat (di alam barzakh), dan ketika hari kiamat. Pendapat ini sejalan dengan perjelasan Syekh Ahmad as-Shawi di dalam kitab Bulghatus Salik li Arqabil Masalik.

وَمَعْنَى عَدَمِ مَوْتِ قَلْبِهِ عَدَمُ تَحَيُّرِهِ عِنْدَ النَّزَعِ وَعِنْدَ سُؤَالِ الْمَلَكَيْنِ وَفِي الْقِيَامَةِ. بَلْ يَكُونُ مُطْمَئِنًّا ثَابِتًا فِي تِلْكَ الْمَوَاضِعِ

“Makna ‘tidak mati hati orang yang menghidupkan malam hari raya’ adalah tidak bingung hatinya ketika naza’ (sakaratul maut), ketika ditanya oleh dua malaikat (di alam barzakh), dan di hari kiamat. Bahkan hatinya tenang penuh keteguhan pada momen-momen tersebut,” ( Bulghatus Salik li Arqabil Masalik).

Baca: 5 Waktu Mengeluarkan Zakat Fitrah

Seorang sufi Mesir pernah mengatakan, nur ibadah seseorang yang menghidupkan malam Idul Fitri akan senantiasa memancar sepanjang hari. Di samping itu, ia aka dijauhkan dari buaian yang diakibatkan begitu bahagianya pada hari raya.

Seorang sufi tersebut merupakan guru dari Syekh Abdul Wahab As-Sya’rani, yakni Sayyid Ali Al-Khawash. Cahaya ibadah orang yang menghidupkan malam hari raya akan terlihat dari raut wajahnya.

Berbeda dengan orang yang tidak menghidupkan malam Idul Fitri dengan ibadah. Ia hanya tidur semalam suntuk atau dibuat untuk bersuka ria, maka ia akan terjebak ke dalam kelalaian sepanjang harinya. (Lawaqihul Anwar Al-Qudsiyyah, halaman 92).

Baca: Idul Fitri, Halal Bi Halal dan Pemersatu Bangsa

Menghidupkan malam Idul Fitri dapat dengan melaksanakan beragam ibadah. Pendapat sahih menyatakan, memanfaatkan waktu malam Idul Fitri secara penuh untuk beribadah.

Ulama lain menyatakan, ihya lailatil 'id dapat dilakukan dengan beribadah sesaat saja dari malam hari raya. Imam Syafi'i menceritakan tradisi penduduk Madinah di malam Idul Fitri dan Idul Adha berbondong-bondong ke masjid untuk shalat, berdzikir dan berdoa. Mereka melakukannya hingga lewat beberapa saat saja dari waktu malam tersebut.

Sedangkan pendapat terakhir sebagaimana dikutip oleh Al-Qadhi Husain dari Ibn Abbas, bahwa ihya lailatil 'id cukup dengan shalat isya berjamaah dan bertekad akan menunaikan shalat subuh berjamaah (al-Adzkar Nawawi).  Semoga kita dapat menhidupkan malam hari raya dengan bermacam amal ibadah, seperti shalat, takbir, dzikir dan amal ibadah lainnya. Amiin. [dutaislam.com/in]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB