Tanda-Tanda Sakarotul Maut dalam Kitab Al-Maut fil Fikril Islami - Al-Farmawi
Cari Berita

Advertisement

Tanda-Tanda Sakarotul Maut dalam Kitab Al-Maut fil Fikril Islami - Al-Farmawi

Duta Islam #05
Jumat, 15 Desember 2023
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
kematian dalam pandangan islam
Ilustrasi tanda sekarat meningal dunia. Foto: istimewa.


Dutaislam.com - Sakaratul maut berasal dari bahasa Arab, yakni: sakroh (السكرة), yang artinya mabuk, dan maut, yang artinya mati. Secara umum, sakroh atau mabuk digunakan untuk mabuknya peminum arak, perindu cinta, sakit parah dan mengantuk.


Kondisi sekarat maut hampir mirip dengan orang mabuk karena sempoyongan, tidak mengetahui arah berdirinya secara pasti akibat keterkejutan, kemendadakan, hilangnya akal, atau mengalami sakit yang tidak pernah dirasakan tubuh sebelumnya. 


Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF 32 GB


Al-Qur'an menggunakan kalimat sakaratul maut untuk orang yang sedang menghadapi payahnya kematian. Simak misalnya, ayat di bawah ini: 


وَجَآءَتْ سَكْرَةُ ٱلْمَوْتِ بِٱلْحَقِّ ۖ ذَٰلِكَ مَا كُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ


Terjemah:

"Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya". (QS. Qof: 19)


Menurut Syaikh Abdul Hayyi Al-Farmawi dalam Kitab Al-Maut fil Fikril Islami, datangnya sekarat biasanya tidak lebih dari 10 detik. Tapi, suasananya sangat menegangkan, memberatkan, maha dahsyat dan tidak bisa dibayangkan. Saking menegangkannya, jelang wafat, Rasulullah Saw memohon pertolongan Allah dengan berdoa:


اللهم أعني على غمرات الموت - أو سكرات الموت


Artinya:

"Ya Allah, tolonglah aku dalam menghadapi payahnya kematian". 


Sayyidina Ali bin Abi Thalib berkata: bagiku, tusukan 1000 kali pedang lebih ringan daripada mati di atas ranjang (لألف ضربة بالسيف أهون علي من موت على فراش). Hal ini beliau katakan karena kabar payahnya menghadapi mati melebihi sakitnya tubuh digergaji, atau dikuliti. 


Adapun tanda-tanda sekaratul maut, antara lain:

  1. Dinginnya jasad. Daya panasnya turun dalam rentang waktu satu jam,
  2. Berat tubuh menjadi ringan disebabkan cairan yang terus menurun,
  3. Sinar wajah menghilang dan mata menjadi lebih lebar karena melihat nyawanya melayang ke atas, sebagaimana hadits riwayat Abi Hurairah. 
  4. Warna kulit merah tubuh menghilang,
  5. Organ dalam tubuh berhenti karena berhentinya denyut jantung,
  6. Hilangnya nafas yang ditandai dengan dada dan perut yang tidak bergerak. Untuk mendeteknya dengan mudah adalah dengan kaca yang didekatkan ke hidung atau mulut mayit,
  7. Kedua kaki melemas,
  8. Melebarnya kedua telapak tangan, 
  9. Miringnya hidung,
  10. Merenggangnya kulit wajah,
  11. Melorotnya bagian pelipis. 


Tanda-tanda itu perlu dikenali mengingat adanya orang yang mati suri (sementara), pingsan lama karena luka senjata, terbakar, ketakutan dalam perang atau lainnya, yang belum memenuhi syarat seperti tanda-tanda di atas. Jangan sampai ada orang yang masih hidup tapi sudah dikuburkan, seperti kejadian langka di beberapa tempat. 


Tanda-tanda kematian itu penting dijadikan pegangan oleh orang-orang yang biasa tajhizul mayyit (mulosoro orang meninggal), seperti modin desa atau perawat kamar jenazah rumah sakit. [dutaislam.com/ab]


Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB