HTI mengkritik demokrasi. Ilustrasi Istimewa. |
Rois Syuriah PCI NU Asutralia-New Zealand Nadirsyah Hosen mengatakan bahwa modus HTI adalah kritik terhadap demokrasi. Ini sebagaimana telah sering dilakukan HTI, begitu ada permasalahan mereka langsung menyalahkan demokrasi.
Setelah mengkritik demokrasi, lanjut Gus Nadir, HTI pasti mengajukan fakta tentang kehebatan khilafah sebagai solusi atas masalah.
Gus Nadir menyerang modus dengan menyodorkan fakta-fakta tentang masa-masa khilafah yang juga bermasalah. Alhasil modus mereka tumbang dan mereka marah-marah yang pada gilirannya akan menuduh liberal dan kafir.
Gus Nadir menceritakan itu melalui akun Twitternya, Kamis (11/07/2019).
"Modus HTI itu: kritik demokrasi, lantas ajukan fakta kehebatan khilafah masa lalu sbg solusi. Eh, saya sodorkan fakta sejarah khilafah yang juga bermasalah. Mereka kejang-kejang dan ngamuk ke saya karena modusnya langsung tumbang berantakan. Walhasil saya dibilang liberal & kafir," kata Gus Nadir.
Memang begitu karakter HTI dan ini tips dari Gus Nadir. Jika mereka mengkritik demokrasi lalu mengagung-agungkan khilafah, sodorkan fakta tentang kecacatan khilafah. Argumen mereka akan tumbang dan anda akan dituduh kafir dan liberal.
Ingat! HTI sudah bubar, tapi orang-orangnya masih terus bergentayangan[dutaislam.com/pin]