 |
| Foto para anggota TNI sedang shalat berjamaah dengan cara menempelkan mata kakinya. Mereka lebih rapat saat shalat daripada saat baris-berbaris di lapangan upacara dan menyebutnya sebagai sunnah, sebagaimana ditulis dalam caption foto dari akun instagram: https://www.instagram.com/acep.rahmatk/ |
Dutaislam.com - Sebuah akun instagram memposting foto beberapa laki-laki berseragam TNI sedang shalat berjama'ah di sebuah masjid. Tidak seperti saat mereka berbaris dengan pasukan lainnya di lapangan, saat shalat mereka lebih rapat.
Tidak diketahui dimana foto tersebut diambil. Bila saja benar mereka semua adalah anggota TNI, setidaknya, itu sebagai alarm bahwa di tubuh militer kita sudah banyak yang terpapar paham radikalisme ala wahabi. Mengapa?
Baca: Nginjak Kaki Saat Shalat, Laki-Laki Ini Dipolisikan Karena Balas Nempeleng
Karena praktik meluruskan barisan rapat menempel kaki hanya dipopulerkan oleh kiai wahabi bernama Al-Bani dari hadits yang tidak jelas pelakunya, sementara Nabi, jika merapatkan barisan dengan tempel menempel mata kaki adalah sunnah, tentu saja tidak akan meninggalkannya.
Menempelkan mata kaki dalam shaf bukan tindakan atau anjuran Nabi Saw. Sekilas memang terkesan bahwa menempelkan itu perintah beliau Saw. Tapi keshahihan hadits saja belum cukup tanpa pemahaman yang benar terhadap hadits shahih.
Jika kita baca seksama teks hadits dua riwayat diatas, kita dapati bahwa ternyata yang Nabi Saw anjurkan adalah menegakkan shaf. Perhatikan redaksinya:
أَقِيمُوا صُفُوفَكُمْ
Artinya:
"Tegakkan barisan kalian".
Itu yang Baginda Nabi Saw katakan. Sama sekali Beliau Saw tidak berkata: "Tempelkanlah mata kaki kalian". Dan beliau juga tidak main ancam siapa yang tidak melakukannya dianggap telah kafir atau ingkar dengan sifat-sifat Allah, sebagaimana dituduhkan oleh Al-Albani.
Baca: Ikutilah Sayyidina Ali, Jangan Seperti Khawarij
Yang bilang seperti itu hanya Kiai Nashiruddin Al-Albani seorang. Para ulama sesama Wahabi Talafi tidak pernah berkata seperti itu, kecuali murid-murid pendukungnya saja.
Selengkapnya, baca artikel Salah Kaprah Memahami Hadits Merapatkan Barisan Saat Shalat. [dutaislam.com/ab]
