![]() |
Kiai Abdul Jalil. Foto: Istimewa. |
Baca juga: Setara Institute: Perusuh 22 Mei Ingin Tiru Suriah, Tapi Gagal
Namun, ulama besar di Jawa Timur sekaligus Kiai Khos ini mengaku prihatin dengan adanya sejumlah oknum yang mengatasnamakan peserta aksi damai tapi membuat rusuh dan menjadi provakotor keributan dalam aksi 22 Mei itu. Menurut Kiai Jalil, merekalah, yang menjadi perusuh dalam aksi damai tersebut.
"Saya mendukung Polri dalam menindak tegas para perusuh dan mengusut tuntas aktor intelektualnya di balik kerusuhan aksi damai tersebut. Usut tuntas para perusuh ini, dan tangkap sampai ke akarnya," ucap Kiai Jalil, dikutip dari Tribunnews.com.
Kiai Jalil pun mendoakan aparat keamanan, baik TNI atau Polri yang menjadi korban para perusuh, agar bisa cepat pulih dan dapat kembali bertugas menjaga NKRI.
"Saya mendoakan agar TNI/Polri diberi kekuatan dan kekompakan agar bisa menjaga stabilitas keamanan negara, agar tidak terjadi kerusuhan," ucapnya.
"Selain itu, masyarakat juga tenang dan tidak terintimidasi dengan potensi keributan ataupun kerusuhan. Semoga Indonesia aman, damai dan kondusif," imbuhnya.
Sementara Pengasuh Pondok Pesantren Ar-Roudloh di Pasuruan Kiai Su'adi Abu Amar mengecam keras tindakan inkonstitusional itu. Bagi Kiai Suadi, menyampaikan aspirasi itu memang sudah diatur dalam undang-undang. Tapi, harus ada batasannya, tidak boleh ngawur.
"Kemarin itu aksi ngawur. Tidak mencerminkan bangsa Indonesia yang cinta damai, dan selalu menjaga kerukunan dan persatuan," katanya.
Ada yang menyebut-nyebut dalang dibalik kerusuhan 22 Mei di Jakarta adalah Prabowo mengingat mereka adalah pendukung Prabowo. Khususnya terkait upaya pembunuhan terhadap tokoh-tokoh nasional. Benarkah Prabowo?
Calon Wakil Prabowo Sandiaga Uno menampik Prabowo atau BPN adalah dalang sekaligus penyandang dana para perusuh yang mengincar 4 tokoh nasional. Dia menekankan bahwa Prabowo dan BPN selalu menghendaki langkah-langkah yang konstitusional. Tidak ingin mengambil tindakan yang mengandung kekerasan dan di luar koridor hukum.
"Kami sudah mengecam kerusuhan tersebut dan sangat prihatin. Kami ingin ada investigasi dan biarkan investigasi ini yang akan membuka tabir seterang benderangnya agar tidak ada lagi pertanyaan di masyarakat," kata Sandi, Rabu (28/05/2019) dikutip dari CNNIndonesia.com. [dutaislam.com/pin]
