 |
| Kiai Abdul Ghoffar Rozin (Gus Rozin). Foto: Istimewa. |
Mengutip sebuah penelitian, lelaki yang akrab dipanggil Gus Rozin ini mengatakan, bahwa generasi Z menganggap agama termasuk hal penting. Ketika seseorang menganggap penting sesuatu, ia akan mencarinya. Generasi z yang tidak bisa, selalu memgakses pengetahuan agama dari gurunya. Mereka akan mencarinya di internet.
"Itulah mengapa santri harus aktif," ucap Gus Rozin.
Gus Rozin juga menjalaskan alasan kenapa di media sosial para santri belum bisa menandingi atau setara dengan mereka yang anti NKRI. "Karena kita sendiri selama ini menganggap media sosial sebagai ancamam. Paradigma ini harus kita rubah," ungkap Gus Rozin.
Lebih jauh, Gus Rozin menuturkan, perlunya pesantren mengajarkan para santri bagaimana cara bermedia sosial yang baik. Karena kalau tidak diajarkan, mereka akan belajar dari orang lain.
Perihal tugas santri di media sosial, Gus Rozin menjelaskan, bahwa santri bertugas menerjemahkan ilmu-ilmu yang bersumber dari para kiai, untuk disesuaikan dengan generasi Z.
"Ya konten yang sederhana, mudah dipahami dan tak terlalu panjang" pungkas Gus Rozin. [dutaislam.com/zaim/pin]
