![]() |
Partai Amanat Nasional (PAN). Foto: Istimewa. |
"Sejalan dengan hasil kajian internal DPP PAN. Antara 6 sampai dengan 7,5 persen," katanya, Kamis (18/4/2019), dilansir dari liputan6.com.
Diketahui berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei, Partai Amanat Nasional (PAN) meraih suara lebih rendah daripada hasil Pilpres 2014. Sejumlah lembaga survei merilis, PAN berada di angka rata-rata 6 persen. Misalnya, Litbang Kompas menyebut PAN berada di angka 6,45 persen. PAN lolos 4 persen ambang batas parlemen. Di 2014, PAN mendapatkan 7,59 persen.
Eddy menegaskan, hasil hitung cepat sebagai rujukan. Meski demikian, dia mengaku pihaknya kini masih tetap menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). "Quick count adalah rujukan. Tapi kita tentu akan berpegangan pada hasil perhitungan resmi KPU," ucapnya.
Namun, saat ditanya soal hasil Pilpres, Eddy memilih diam dan tak menjawab pertanyaan tersebut.
Selain itu, Politisi PAN Benny Suharto sebelumnya menegaskan, PAN optimistis dan percaya dengan hasil quick count atau hitung cepat lembaga survei. Meski menurutnya, hasil yang ditorehkan partainya belum mencapai target.
"Ya percaya, percaya diri sekali dengan PAN hasil quick count sekarang ini, optimis sekali. Tapi target kita kan dua digit kami berharap masih mendekati itu," ujar Benny.
Anehnya, walaupun percaya hasil hitung cepat untuk partainya, untuk hasil hasil pemilihan presiden, PAN bersama partai koalisi masih lebih berpatok pada sumber data internal. [dutaislam.com/pin]
