Rais Syuriah PWNU Jateng Kiai Ubaidillah Shadaqah. Foto: Istimewa. |
Menurut Rais Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah Kiai Ubaidillah Shodaqoh, memembuat hoaks termasuk perbuatan dosa. Siapa yang membuat hoaks akan terus mendapat dosa sampai hari kiamat.
''Siapa orang membuat, meretweet, menyebar dan memberi contoh hoax maka dia akan menerima dosa hoax para pengikutnya sampai hari qiamat," tulis Gus Ubed di akun Twitternya, Senin (18/03/2019).
Gus Ubed memperkuat pendapatnya berdasarkan salah satu Hadis Nabi Muhammad yang menyatakan bahwa barang siapa melakukan kebaikan akan menerima pahala dari orang yang melakukan kebaikan setelahnya. Sebaliknya, siapa yang membuat keburukan akan mendapat dosa dari orang yang melakukan keburukan setelahnya.
Rasulullah bersabda :
مَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُوْرِهِمْ شَىْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِيْ الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ (رواه مسلم)
“Barang siapa merintis (memulai) dalam agama Islam sunnah (perbuatan) yang baik maka baginya pahala dari perbuatannya tersebut, dan pahala dari orang yang melakukannya (mengikutinya) setelahnya. Barang siapa yang melakukan perbuatan buruk dia akan mendapatkan balasan atas orang yang melakukan perbuatan itu setelahnya tanpa ditambah atau dikurangi."
Mari berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan karena satu perbuatan tercela, kita jadi berdosa selamanya. [dutaislam.com/pin]