![]() |
Asbabun nuzul Surat Ali Imran. (Ilustrasi: istimewa) |
Dutaislam.Com - Imam Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, menyebutkan bahwa asbabun nuzul Surat Ali Imran dari 83 ayat pertama berkaitan dengan kafilah Bani Najran.
Surat Ali Imran tergolong surat madaniyah yang berjumlah 200 ayat. Kafilah Najran, menurut Imam al-Baghawi, berjumlah 60 orang. 60 orang tersebut di antaranya adalah pembesar-pembesar Najran. Ada tiga tokoh paling terkemuka di Najran yang ikut rombongan.
Ketiga pemuka tadi adalah Abdul Masih yang bergelar al-‘Aqib, Al-Aiham yang bergelar As-Sayyid, dan Abu Haritsah bin ‘Alqamah. Ketiga orang ini mempunyai peran penting di dalam rombongan tersebut. Abdul masih berperan sebagai pimpinan musyawarah. Ia mempunyai kewenangan mengatur rombongan.
Sedangkan al-Aiham bertindak sebagai penanggungjawab akomodasi dan logistik. Ia bertanggungjawab atas kebutuhan pangan rombongan. Dan Abu Haritsah bin ‘Alqamah merupakan tokoh agama atau rahib para kafilah.
Rombangan Najran tiba di Madinah ketika Rasulullah dan para sahabat hendak melaksanakan Sholat Ashar. Setiba di Madinah, mereka langsung melakukan persiapan untuk melangsungkan sholat.
Melihat rombongan Najran, salah seorang sahabat Rasulliah merasa keheranan. "Kami tidak pernah mengenali rombongan tersebut. Ketika tiba waktunya beribadah, mereka berbegas masuk ke dalam masjid nabawi.
Ditanya salah satu sahabatnya, Nabi pun Muhammad berkata, "Biarkan saja merek!. Akhirnya, mereka melaksanakan ibadah sholat dengan menghadap ke arah Timur.
Kemudian, dua tokoh mereka menghampiri nabi dan memberi salam kepada Rasulullah. Lalu, Nabi Muhammad bertenya kepada dua tokoh tadi, yakni as- Sayid dan al- Aqib: apakah kalian berdua muslim? Dengan serentak mereka menjawab, "Kami muslim sebelum kamu".
Singkat cerita, terjadi perdebatan antara Rasulullah dan rombongan Najran tentang pribadi Nabi Isa. Di dalam Al-Quran dijelaskan bahwa Nabi Isa adalah hamba Allah dan utusan-Nya. Sedangkan mereka mengklaim bahwa Nabi Isa merupakan anak Tuhan.
وقد جاء في الحديث “أنَّ رَهطًا من أهلِ نَجرانَ قدِموا على النبيِّ -صلَّى اللهُ عليه وسلَّم- وكان فيهمُ السيِّدُ والعاقِبُ فقالوا: ما شأنُك تذكُرُ صاحبَنا، قال: مَن هو؟ قالوا: عيسى تَزعُمُ أنه عبدُ اللهِ،قالوا: فهلْ رأيتَ مِثلَ عيسى وأُنبِئتَ به ثم خرَجوا من عِندِه فجاء جِبريلُ فقال: قلْ لهم إذا أتَوكَ {إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ} إلى آخِرِ الآيةِ”.
Dialoag Nabi Muhammad dengan Rombongan Najran berisi bantahan-bantahan beliau kepada mereka. Rasulullah membantah dengan tegas bahwa Allah SWT tidak mempunyai putra, sebagaimana keyakinan mereka.
Rombongan Najran berargumen bahwa seorang anak lahir pasti memiliki seorang bapak. Maka, mereka pun menanyakan kepada Rasulullah perihal Bapaknya Isa.
Nabi Muhammad pun mematahkan argumen-argumen yang diyakini kebenarnya oleh mereka. Beliau tidak menjawab secara langsung, akan tetapi dengan membongkar logika berpikir mereka.
Pada waktu itu, Rasulullah mempertanyakan ulang tentang kekuasaan Isa. Misalnya, ketika Nabi Muhammad bertanya apakah Isa dapat memberikan rizki kepada umat manusia? Mereka pun menjawab: Tidak!
Sepanjang dialog, Nabi Muhammad terus menghujani pertanyaan-pertanyaan tentang ketuhanan Isa sebagaimana prasangka rombongan Najran. Namun, mereka tidak bisa mempertanggungjawabkan prasangka mereka. Akhirnya, mereka hanya terdiam membisu. [dutaislam/in]
Artikel dutaislam.com
Demikian penjelasan Asbabun nuzul Surat Ali Imran, Perjumpaan Rasulullah dengan Kaum Najran. Adapun Asbabun nuzul Surat al-Mulk ayat 2, Amal yang Paling Baik, silahkan baca di artikel berikutnya.
