Fahri Hamzah. Foto: Istimewa. |
"Jadi ini ada kekacauan cara kita, semua, berpikir ya, karena tersudut oleh merek-merek gitu, bahwa harus ulama, harus tidak," kata Fahri Rabu (19/9/2018), dilansir dutaislam.com dari detik.com.
Makna kata 'ulama' menurut Fahri adalah ilmuwan. Sementara Sandiaga Uno dikategorikan Fahri sebagai pedagang, bukan ulama.
"Ilmuwan itu ya ilmuwan, bukan apa namanya... pedagang, gitu. Sandi itu pedagang, namanya tajir kalau di dalam bahasa orang kampung kita itu, tajir. Ya bukan ulamalah," katanya.
Fahri mengatakan, ulama adalah orang yang bersekolah agama, hafal Al-Quran, hafal hadis, dan sebagainya. Fahri menegaskan, Sanditak termasuk golongan ulama.
"Lah pedagang seperti Sandi disebut ulama kan nanti jadi repot," ucapnya.
Soal penyebutan Sandi sebagai santri, Fahri Hamzah masih setuju. Karena mungkin Sandi pernah menjadi santri. Fahri menyayangkan, karena gelar ulama kepada Sandi muncul setelah Kiai Ma’ruf Amin menjadi Calon Wakil Presiden Jokowi.
"Kalau santri iya, mungkin dia lagi belajar lagi nyantri. Cuma ini kan karena orang itu tertuduh gitu loh. Jadi karena KH Ma'ruf ulama, Sandi ulama juga? Ya nggak bisa begitu. Ada ketegorisasinya," ucapnya. [dutaislam.com/pin]