Penjelasan Gus Miftah Mengapa Berdakwah di Club Malam
Cari Berita

Advertisement

Penjelasan Gus Miftah Mengapa Berdakwah di Club Malam

Duta Islam #03
Kamis, 20 September 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Gus Miftah. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - KH Miftah Maulana Habiburrahman atau kerap disapa Gus Miftah ramai diperbincangkan di media sosial setelah memilih tempat dakwah di club malam. Gus Miftah tidak ngawur, tetapi dia punya alasan sendiri mengapa memilik berdakwah di tempat yang dianggap kotor tersebut.

Gus Miftah menjelasakan, aksi tersebut dilakukan dalam rangka berdakwah kepada siapa saja tanpa melihat profesinya. Termasuk para pekerja di klub malam, lokalisasi dan tempat lain.

Hal tersebut disampaikan Gus Miftah ketika sowan ke PBNU, Senin (17/09/2018) lalu. Kunjungan Gus Miftah dalam rangka berterima kasih kepada PBNU karena telah membelanya di tengah-tengah serangan pihak-pihak tertentu yang mengejek dan menghina Gus Miftah.

"Pertama saya ke sini untuk silaturrahmi. Lalu untuk mengucapkan terima kasih sudah dibela sama Kiai Said," ujar Gus Miftah di kantor PBNU, di Kramat Raya, Jakarta Pusat dilansir dutaislam.com dari NU Online.

Di Kantor PBNU Gus Miftah yang berambut gondrong tersebut disambut Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Sekjend Helmy Faisal Zaini dan Ketua Robikin Emhas.

Menurut Robikin Emhas, kunjungan Gus Miftah menunjukkan dengan jelas bahwa Gus Miftah merupakan warga Nahdlatul Ulama.

"Gus Miftah jelas warga NU. Keluarganya NU semua," ujarnya.

Kiai Said Aqil Siraj juga menegaskan bahwa aksi yang dilakukan oleh Gus Miftah adalah dakwah yang tergolong ekstrim. Sebab membutuhkan keberanian, keikhlasan dan ketabahan dalam menjalaninya.

"Gus Miftah berani mengisi kekosongan di wilayah 'hitam' yang saya sendiri tidak mampu. Orang yang melakukan itu niatnya harus tulus, hatinya harus bersih, memiliki keberanian," ujar Kiai Said.

Dakwah semacam itu, kata Kiai Said, memiliki banyak godaan dari pada dakwah di kalangan umum di lokasi dakwah biasanya seperti pesantren, mushalla atau masjid.

"Dakwah di tempat seperti itu minimal di-suuddon-i lah. Pasti ada yg suuddon. Saya berdoa semoga mampu dan melanjutkan dakwah Wali Songo, dengan cara manusiawi dan melalui akhlaqul karimah yang tidak tarhib wattarhib (mengancam dan menakut-nakuti),” ucap Kiai Said. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB