![]() |
Sekjen PBNU Hilmy Faishal Zaini. Foto: Istimewa. |
"Saya mengapresiasi cara Gus Miftah dalam berdakwah," ujar Sekjen Helmy, Kamis (13/09/2018) dilansir dutaislam.com.
Dakwah Gus Miftah yang dilakukan di sebuah lokasi hiburan malam di Bali menjadi perbincangan dan menuai kontroversi. Hal yang jamak dipersoalkan adalah audiens penceramah asal Yogyakarta itu mengenakan pakaian terbuka dan syiar yang disampaikan di dalam bar.
“Kita jangan terburu-buru untuk menghakimi bahwa orang-orang yang ada di klub malam itu akan selamanya berbuat maksiat,” lanjut Sekjen Helmy.
Ia berpandangan tidak ada yang perlu disoalkan menyangkut aksi Gus Miftah tersebut. Menurut dia, ceramah Gus Miftah justru akan menyentuh orang-orang di sekitar dan akhirnya kembali ke jalan yang benar.
“Di kalangan NU kita menganal Kiai Hamim Djazuli atau Gus Miek yang masyhur sebagai Waliyullah yang berdakwah di dunia malam. Bahkan, kalimatnya yang sangat populer yaitu menjadi cahaya di tempat yang gelap,” terang Sekjen Helmy.
Dakwah dengan pendekatan seperti yang dilakukan Gus Miftah ini, menurut Sekjen Helmy, bisa menjadi air di tengah kegersangan. "Konsep yang diambil Gus Miftah ini kan ‘go-dakwah’ dakwah dengan konsep menyuguhkan dan menjemput bola," ujarnya.
Dalam pandangan Helmy, apa yang dilakukan Gus Miftah memiliki nilai positif. Sebab dakwah dilakukan dengan lansung mendatangi tempet-tempet hiburan yang selama ini identik dengan dunia kemaksiatan. [dutaislam.com/pin]
source: NU Online
