![]() |
Prof. Nadirsyah Hosen. Foto: Istimewa |
Pertema, menurut Gus Nadir, ialah meningkatnya ultra nasionalis yang anti apapun berbau asing. Kedua, meningkatnya fundamentalisme agama yang anti apapun di luar keyakinannya.
"Yang perlu diperhatikan adanya tren dua hal di dunia, bukan cuma di Indonesia: 1. Meningkatnya ultra-nasionalis yang anti apapun yang berbau asing 2. Meningkatnya fundamentalisme agama yang anti apapun di luar keyakinannya," tulis Gus Nadir melalui akun Twitternya, Rabu (25/04/2018).
Gus Nadir mengatakan, hal ini juga terjadi di Indonesia. Namun, yang lebih memprihatinkan, kedua hal tersebut terjadi di tanah air sekaligus dan saling mendukung.
"Celakanya di Indonesia kedua gerakan itu saling mendukung," katanya.
Cuitan Gus Nadir tersebut kemudian ditanggapi Politisi PDI Perjuangan Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko. Menurutnya, perlu membangun politik progresif yang berkeadilan dan kemajuan di masyarakat. Pasalanya, hal itulah yang sering kali menjadi lawan kelompok masyarakat yang disebutkan Gus Nadir.
"Dan lawan yang selalu jada antithesa alami bagi keduanya adalah #PolitikProgresif: kebebasan untuk kesetaraan, kesetaraan untuk kemajuan, kemajuan untuk keadilan dan keadilan untuk kemanusiaan. Platform ini yang harus dibangun solid dan berakar di masyarakat," tulisnya [dutaislam.com/pin]
