Shollu 'Alan Nabi! Ini Hukum Berdzikir dan Bershalawat Nabi Ketika Bubar dari Majlis
Cari Berita

Advertisement

Shollu 'Alan Nabi! Ini Hukum Berdzikir dan Bershalawat Nabi Ketika Bubar dari Majlis

Duta Islam #02
Jumat, 24 November 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Gambar: Istimewa
Oleh: Dafid Fuadi

DutaIslam.Com - Adab penting dalam bermajlis baik itu majlis ilmu, forum rapat, musyawarah, diskusi atau forum obrolan biasa adalah disunnahkan berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-dalam majlis tersebut. Sehingga jangan sampai bangkit atau bubar dari majlis kecuali setelah  berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-.

Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam-  :

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضى الله عنه عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « مَا جَلَسَ قَوْمٌ مَجْلِسًا لَمْ يَذْكُرُوا اللَّهَ فِيهِ وَلَمْ يُصَلُّوا عَلَى نَبِيِّهِمْ إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ تِرَةً فَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُمْ وَإِنْ شَاءَ غَفَرَ لَهُمْ ». قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ. (رواه الترمذى في  سننه :370  (12/ 278)

Dari Abu Hurairah –radhiallahu ‘anhu-, dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:“Tidaklah suatu kaum duduk-duduk pada suatu majelis sedang mereka di dalamnya tidak berdzikir kepada Allah dan tidak pula bersholawat kepada Nabi mereka, kecuali penyesalan akan menimpa mereka. Jika Allah berkehendak menyiksa mereka, maka Dia akan menyiksanya; jika Dia berkehendak mengampuninya, maka Dia akan mengampuninya”. [HR. at-Tirmidzi dalam Sunan-nya (3380) (12/ 278), ia berkata : Ini adalah hadits hasan shahih.]

Dalam hadits yang lain, disebutkan :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : مَا قَعَدَ قَوْمٌ مَقْعَدًا لاَ يَذْكُرُونَ فِيهِ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ ، وَيُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، إِلاَّ كَانَ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ،(رواه أحمد في مسنده : (9965) 9966 (2/ 463)

Dari Abu Hurairah, dari Nabi -shallallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda : “Tidaklah suatu kaum duduk-duduk, yang di dalamnya dia tidak berdzikir kepada Allah dan tidak bersholawat kepada Nabi, melainkan ada kerugian pada mereka di hari kiamat”. (HR. Ahmad dalam kitab Musnadnya dengan sanad shahih: (9965) 9966 (2/ 463)

Berkenaan dengan hadits tersebut, al Imam al Munawi memberi penjelasan :

فَيَتَأَكَّدُ ذِكْرُ اللهِ ، وَ الصَّلاَةُ عَلَى رَسُولِهِ عِنْدَ إِرَادَةِ الْقِيَامِ مِنَ الْمَجْلِسِ ، وَ تَحْصُلُ السُّنَّةُ فِي الذِّكْرِ وَ الصَّلاَةِ بِأَيِّ لَفْظٍ كَانَ ، لَكِنِ اْلأَكْمَلُ فِي الذِّكْرِ ” سُبْحَانَكَ اللهم وَ بِحَمْدِكَ ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ ، أَسْتَغْفِرُكَ وَ أَتُوبُ إِلَيْكَ ، وَ فِي الصَّلاَةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا فِي آخِرِ التَّشّهُّدِ.

“Maka dianjurkan untuk berdzikir kepada Allah dan bershalawat kepada RasulNya, ketika hendak bangun dari majelis, dan sunah bisa tercapai dalam berdzikir dan shalawat dengan lafazh mana pun, tetapi yang lebih sempurna adalah dzikir dengan lafadznya: Maha Suci Engkau, Ya Allah dengan memujiMu, Aku bersaksi Tiada Ilah Kecuali Engkau, aku memohon ampunanMu, dan aku bertobat kepadaMu. Dan bacaan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang lebih sempurna adalah bacaan shalawat yang ada pada akhir tasyahud.” (Faidh Al Qadir, 5/560. Cet.1. 1415H-1994M. Darul Kutub Al ‘Ilmiyah, Beirut). [dutaislam.com/gg]

Dafid Fuadi, Direktur Aswaja NU Center Kabupaten Kediri Jatim

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB