DutaIslam.Com - Selama menjadi Ketua Umum PBNU, KH Said Agil Siraj selalu dijadikan bahan cemohoan oleh mereka yang sengaja ingin menggembosi NU. Hampir semua yang berkaitan dengan KH Said, tidak pernah benar di kalangan mereka.
Gambar-gambar grafis bernada menghina simbol NU (Ketum) dibuat untuk menggerus tokoh-tokoh NU macam KH Said Aqil Siraj dan lainnya. Salah satu gambar yang bukan hanya menyindir tapi juga menghina itu, antara lain di bawah ini. (Baca juga: Cara Minhum Menggembosi NU)
![]() |
Gambar yang menghina KH Said Agil Siraj |
Padahal, dibandingkan dengan KH Abdul Wahid Hasyim dan putranya, Gus Dur, KH Said Aqil belum apa-apanya. "Gus Dur pernah jadi pengurus Yayasan Simon Peres dan digugat para ulama dan kiai. Tapi buktinya, beliau malah bisa mendamaikan konflik internasional," demikian tulis KH Luqman Hakim, tokoh sufi murid Gus Dur, di akun twitternya, https://twitter.com/KHMLuqman, Sabtu (17/12/2016).
Baca juga: Klarifikasi dan Alasan Kiai Said Masuk Pembinan Yayasan Kristen
Abahnya Gus Dur juga seorang reformis. Ia adalah tokoh yang NU yang pertama kali menggunakan jas dasi khas pakaian Belanda saat itu, yang diharamkan oleh para ulama (zaman itu). Tapi lihat apa yang terjadi sekarang, jas dan dasi hampir digunakan oleh para kalangan santri dalam acara-acara tertentu, walau sarung masih jadi ciri khas pakaian sehari-hari.
Ini artinya, KH Abdul Wahid Hasyim, Gus Dur dan KH Said Aqil Siraj, punya strategi jangka panjang untuk menata kehidupan bangsa yang lebih baik. Tindakan Gus Dur nyatanya memang banyak terbukti setelah beliau meninggal. Muridnya, Kiai Said, tentu punya karakter yang sama, reformis, bukan kontroversial.
![]() |
Tweet Kiai Luqman tentang kontroversi Kiai Said Aqil |
Begitulah NU, tidak akan hancur hanya dengan ulah lemparan batu tetangga yang suka fitnah. NU itu lautan, bukan kolam, apalagi kolam susu, yang hanya tahu kenikmatan tanpa tirakat. [dutaislam.com/ ab]
