 |
| Kitab Kasyful Hijab war Ron. Foto: dutaislam.com. |
Dutaislam.com - Pada malam Selasa, 26 Rajab 955 H, seekor anjing kecil berkulit kuning mendatangi Syaikh Abdul Wahab As-Sya'rani. Karena anjing itu melewati jalan samping balai pertemuan, orang-orang mengusirnya. Mereka juga membersihkan jalan yang sempat dilewati najis si anjing.
Setelah Syaikh Abdul Wahab As-Sya'rani menyatakan kalau anjing tersebut adalah jelmaan jin yang ingin belajar kepadanya, orang-orang yang telah mengusirnya itu merasa menyesal.
Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF 32 GB
Di hadapan Syaikh Wahab Sya'rani, mulut anjing itu ternyata membawa segepok kertas produk Afrika bertuliskan khath Arab, bernomor, dan isinya adalah pertanyaan-pertanyaan penting yang ingin dimintakan jawabannya kepada ulama' dari bangsa manusia, seperti Syaikh Sya'roni itu.
Atas ijin Allah, semua pertanyaan sang jin bentuk anjing itu dijawab di tempat oleh Syaikh Sya'rani. Ada 80 pertanyaan yang sempat dimunculkan oleh si jin anjing tersebut dan dijawab dengan teliti oleh Syaikh Abdul Wahab As-Sya'roni. Karena mereka suka dengan jawaban bentuk syi'ir, semua jawabannya disertakan syi'ir.
Jawaban itulah yang kemudian beliau tulis dan diabadikannya dalam kitab ini, yang diberi judul Kasyful Hijab war Ron an Wajhi As'ilatil Jan (كشف الحجاب والران عن وجه أسئلة الجان), yang artinya "Terbukanya Tabir dan Terkuaknya Pertanyaan Perspektif dari Jin".
Berikut ini kami kutipkan 15 pertanyaan awal dari bangsa jin tersebut, yang jawaban singkatnya kami sertakan dalam bahasa Arab.
- Mengapa seorang hamba banyak tasyabbuh kepada Tuhan? (Jawab: لو دخلوا حضرة الإحسان لم يجدوا للتشبيه ولا للتقييد)
- Mengapa ada yang berkeyakinan tentang manunggaling kawulo gusti dan fana'? (Jawab: مراد العبد في مراد الحق فلا يصير للعبد مراد مع الحق أبدا)
- Jika hulul dan manunggal gusti tidak ada, lalu, apa hakikat kekuatan makhluk? Bila kita menyebut ia bukan esensi Tuhan, berarti manusia bebas berhendak donk, bukankah ini mustahil? Lalu, apakah makna hadits "Aku (Tuhan) menjadi pendengarnya (hambaku) yang mendengar...?" Kami bingung ya Syaikh.(Jawab: terlalu panjang dan berbentuk syiir. Bisa dibaca sendiri. Namun, untuk hadits, Syaikh menjawab begini: أني أكون أفعل ما يريد بجميع قواه لأنه هو الفاعل بلا ألة وله الفعل بالألة)
- Bila hamba dipastikan bodoh atas hakikat dirinya, bolehkah dia menyatakan: wujudku adalah wujud Tuhan? (Jawab: Syaikh menggunakan syair panjang)
- Mengapa Tuhan tidak bisa di-idrak dengan dalil? (Jawab: لأن أدلة المحدثات كلها جاهلة بخالقها)
- Mengapa jasad tidak bisa melihat ruh, padahal ruh sangat dekat (dengannya)? (Jawab: هذا لا يزيل شبّهته إلا نور الكشف | الجسم ظل لذات الروح ليس له - علم يحققه عقل ولا بصر)
- Tuhan tidak bisa ditakyif [kebagaimanaan], darimana manusia memiliki pikiran tentang takyif Tuhan itu? (Jawab: ذلك من شهودهم أنفسهم في مِرأة معرفة الحق تعالى).
- Bila hamba tidak memiliki hakikat eksistensi di sisi Tuhan, dan kita dilarang menyebut diri kita sebagai bagian dari esensi Tuhan, lalu, apa martabat wujud manusia sesungguhnya? (Jawab: مرتبة العبد أنه وجود متردّد ببن وجود وعدم أي الممكن)
- Mengapa Surat Hud membuat Rasulullah Saw beruban? Bukankah ini sesuatu yang salah, karena Beliau Saw terjaga dari rasa takut? (Jawab: الذي شيّبه من سورة هود هو قوله تعالى فاستقم كما أمرت)
- Allah berfirman, "Jika kamu (Muhammad) mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu" (Az-Zumar: 65) dan "Kalau Kami tidak memperkuat (hati)mu, niscaya kamu hampir condong sedikit kepada mereka" (Al-Isra': 74). Bagaimana posisi kema'shuman Nabi dari kedua ayat ini (yang menjelaskan kesyirikan dan kecenderungan kepada syirik)? (Jawab: فهو على سبيل الفرض والتقدير نظير قوله تعالى حول الذنب لنبيا محمد والشك لإبراهيم ومعصية أدم وجحوده ونسيانه لأن حال الأنبياء ليس كحالنا)
- Apakah hamba bisa mencapai derajat makrifat, sebagaimana makrifat Allah atas Dzatnya? (Jawab: لا يصح ذلك ولو ارتفعت درجته. لولا به لساوى ربَّه في العلم به)
- Dalam Surat Yusuf: 106, Allah berfirman: "Dan kebanyakan manusia tidak beriman kepada Allah kecuali mereka hanya menyekutukan Allah dengan menymbah tuhan selain Dia". Bagaimana bisa beriman tapi syirik? (Jawab: المراد بالشرك هنا -والله أعلم- شركة العقل مع الإيمان بأيات الصفات ونحوها من المتشابه)
- Sebab apa kita tidak bisa melihat Allah di dunia, padahal Dia dekat dengan kita? (Jawab: شدة قربه تعالى وحجبنا بصورتنا الكثيفة وفي الأخرة فيلطف الله صورتنا من الكثايف)
- Mengapa kita tidak bisa mendengar kalam Allah? (Jawab: المانع لنا من رؤيته وهو حجاب بشريتنا)
- Mengapa orang mengadu seolah Allah jauh, padahal Dia dekat dengan kita? (Jawab: سببه الجهل بالله ولو أنه عرَّفه لغار عليه من نفسه أن ينظر إليه بعين فانية)
Pertanyaan lain dan jawabannya bisa Anda baca sendiri di kitabnya. Dan bila Anda ingin mendownload PDF nya untuk dibaca, silakan ke link Drive (DI2) kami di bawah ini:
Semoga bermanfaat. Terimakasih. [dutaislam.com/ab]
