 |
| Penyerahan SK PRNU Ngabul oleh KH. Hayatun Abdullah (bercelana), di Gedung NU Ngabul, Ahad (05/09/2021). Didampingi KH. Misbahuddin, Ketua MWC NU Tahunan, Jepara. |
Dutaislam.com - Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara, KH. Hayatun Abdulah memberikan pesan-pesan penting setelah pelantikan NU Ranting Ngabul di Gedung NU Ngabul, Rt. 01 Rw. 05, Ngabul, Tahunan, Jepara, Ahad (05/09/2021) siang.
Ia menyatakan, garapan NU sekarang beda dengan zaman-zaman NU dahulu. "PR kita dibanding 5 tahun lalu sangat beda jauh, apalagi dibanding 20 tahun lalu," terang Kiai Hayatun dalam sambutan sebagai Ketua PCNU Jepara.
Karena itulah, pengurus NU harus cerdas menghadapi kondisi situasi. "Jihadnya tidak seperti dahulu. Kalau tidak sering-sering buka hape atau menyaksikan berita di televisi, saya yakin kita akan jadi penonton, bukan penentu," lanjutnya.
Ia menyatakan, "siapa yang akan membela NU dan melawan orang-orang yang menghina PBNU dan kalau bukan kita semua".
Jangan sampai ada seorang santri justru menghina kiai-nya. Jiwa korsa santri, menurut Kiai Hayatun, harus terus disolidkan supaya tidak dilemahkan oleh pihak-pihak yang merusuhi bangsa ini. "Kalau kita cerdas, kita dicerdasi orang lain," tandasnya.
"Negara tanpa NU Pak, mpun pak, kocar-kacir," tegasnya kepada hadirin. Kiai Hayatun tegas berpesan supaya kader NU terus cerdas.
"Kalau kami meninggalkan NU secara struktural, kader-kader NU harus dicerdaskan. Kalau ada ketua NU yang mundur dan tidak melakukan perbaikan kerja, dia mal'unun (ملعون), celaka," demikian pesan tambahan Kiai Hayatun kepada ratusan hadirin sembari mengingatkan kejadian adanya satu orang pendatang di Ngabul yang pernah membuat payah warga NU Ngabul.
Ia mengungkapkan, bila NU tidak kuat, warga NU Ngabul yang akan rugi. [dutaislam.com/ab]
