Mimpi Kelahiran NU dari Madura, Ini Pesan PBNU kepada Kader NU di Madura
Cari Berita

Advertisement

Mimpi Kelahiran NU dari Madura, Ini Pesan PBNU kepada Kader NU di Madura

Duta Islam #03
Minggu, 06 Oktober 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Konsolidasi NU Madura Raya. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Koordinator Daerah (Korda) Nahdlatul Ulama Madura Raya menggelar Konsolidasi dan Dialog Kebangsaan Pengurus NU se-Madura di Pendopo Pratanu, Kantor Dinas Bupati Bangkalan, Sabtu (05/10/2019). Konsolidasi untuk memperkokoh persatuan antara pengurus NU dan tokoh Madura yang meliputi empat kabupaten yaitu yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.

Acara dihadiri Bupati Bangkalan sekaligus A'wan PWNU Jawa Timur R Abdul Latief Amin. Nampak pula Ketua Ikatan Keluarga Madura (Ikama) Pusat, H Rawi. Hadir juga dalam acara tersebut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Marsudi Syuhud.

Pengasuh Pesantren Ekonomi Darul Uchwah Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini menjelaskan bahwa NU didirikan atas dasar empat pilar, di antaranya kebangkitan nasionalisme yang dikembangkan melalui pendidikan yaitu madrasah Nahdlatul Wathan.

“Kedua, melalui kebangkitan pemikiran atau Nahdlatul Fikri yang juga disebut dengan Taswirul Afkar. Dan ketiga yakni kebangkitan perekonomian atau Nahdlatut Tujjar,” ungkapnya. Sedangkan yang keempat melalui peran internasional, yang dimulai dengan dibentuknya Komite Hijaz, lanjutnya.

“Karenanya, NU selalu bergerak atas dasar empat pilar ini," tegasnya.

KH Marsudi Syuhud menerangkan sepak terjang PBNU yang kadang disalahpahami oleh warga NU atau Nahdliyin di bawah, seperti kegiatan beberapa pengurus yang sering melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.

"Itu sebenarnya adalah amanah empat pilar berdirinya NU tadi, dan yang terbaru dengan kampanye perdamaian dunia melalui Islam Nusantara yang disampaikan ke berbagai negara di dunia,” terangnya.

Dirinya kemudian menjelaskan bahwa sejak dulu Gus Dur mengajari mengenal tokoh dunia.

“Makanya PBNU sekarang terlibat aktif dalam menyampaikan pesan perdamaian dunia,” jelasnya.

Karenanya, apa yang dilakukan selama ini sebagai upaya pelaksanaan mimpi dari para pendiri NU. “Yakni menginginkan jamiyah ini terlibat aktif dalam dunia internasional sebagaimana Komite Hijaz dulu," katanya.

Acara diisi juga dengan dialog interaktif untuk menampung aspirasi dari sejumlah pengurus NU dari berbagai kawasan di Madura.

"NU itu lahir dan mimpinya dari Madura khususnya Bangkalan. Maka sudah seharusnya pengurus NU di Madura berperan aktif dalam program-program NU," harapnya.

Diketahui bahwa sebelum Kiai Hasyim resmi mendirikan NU, beliau meminta restu terlebih dahulu kepada gurunya Syikhona Kholil Bangkalan (Mbah Kholil). Sebagai tanda restu Kiai Kholil lantas menitipkan tasbih kepada Kiai As'ad Syamsul Arifin untuk diberikan kepada Kiai Hasyim Asy'ari di Tebuiring Jombang. Saat itu Kiai As'ad jalan Kaki dari Bangkalan ke Tebuireng.

Ketua Korda NU Madura Raya KH Muhammad Makki Nasir mengatakan, konsolidasi dan dialog kebangsaan untuk memperkokoh soliditas pengurus NU se-Madura dalam berkhidmat kepada NU dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.

“Hal itu dalam mewujudkan pembangunan Madura yang lebih maju," jelasnya. [dutaislam.com/pin]

Keterangan: Diolah dari NU Online dari berita berjudul 'Ketua PBNU Ajak Madura Satukan Potensi untuk Bangsa'

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB