Jika Dalil Nasionalisme Tidak Ada, Mengapa Rasulullah Sangat Cinta Tanah Air
Cari Berita

Advertisement

Jika Dalil Nasionalisme Tidak Ada, Mengapa Rasulullah Sangat Cinta Tanah Air

Duta Islam #07
Senin, 28 Oktober 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Mengapa Rasulullah Sangat Cinta Tanah Air
Mengapa rasulullah sangat cinta tanah air. Foto: istimewa
DutaIslam.Com - Banyak beredar di media sosial mengenai pernyataan seorang ustadz antah berantah dari sebuah harokah ontah berantah yang kami tidak ketahui dari mana dia belajar ilmunya entah berantah, yang menyatakan bahwa nasionalisme atau cinta tanah air tidak ada dalilnya.

Ada sebagian umat Islam menyatakan bahwa nasionalisme hanya menjadi penghalang bagi persatuan umat Islam. Pernyataan ini di dengung-dengungkan oleh mereka yang pro dengan berdirinya Khilafah Islamiyah. Tidak hanya itu saja, mereka juga berpendapat bahwa nasionalisme tidak mempunyai dasar dan dalil dalam agama. Jadi nasionalisme adalah sesuatu yang diada-adakan dalam agama alias bid’ah. Dan hal itu hukumnya haram. Namun itu hanya klaim mereka yang tidak suka dengan cinta tanah air saja. Justru timbul pertanyaan, bahwa umat Islam yang mana terhalang nasionalisme itu?

Sebelum jauh mengenal nasionalisme dalam perspektif agama, alangkah baiknya memahami pengertian nasionalisme menurut para ahli terlebih dahulu. Dalam bukunya yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan Perjuangan Menghidupi Jati Diri Bangsa, Minto Rahayu memaparkan definisi-definisi kata nasionalisme menurut para ahli:

1). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata “Nasionalisme” berasal dari kata “nasional” dan “isme”, yang berarti paham kebangsaan yang mengandung makna kesadaran dan semangat cinta tanah air;
2). Menurut Soekarno, nasionalisme adalah sebuah pilar kekuatan bangsa-bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaannya;
3). Menurut Ernest Gellenervia, nasionalisme adalah suatu prinsip politik yang beranggapan bahwa unit nasional dan politik seharusnya seimbang;
4). Menurut Anderson, nasionalisme adalah kekuatan dan kontinuitas dari sentiment dan identitas nasional dengan mementingkan nation;
5). Menurut H. Kohn, nasionalisme adalah suatu bentuk state of mind and act of consciousness (keadaan pikiran dan tindakan kesadaran);
6). Menurut Ernest Renan, nasionalisme adalah kemauan untuk bersatu tanpa paksaan dalam semangat persamaan dan kewarganegaraan.

Baca: Ini Dalil Fiqih Mengapa Banser Siap Mati Demi NKRI dan Pancasila

Dari banyak pengertian yang dipaparkan oleh para ahli, dapat disimpulkan bahwa nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah Negara (nation) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Atau dapat juga diartikan sebagai formalisasi (bentuk) dari kesadaran nasional dan bernegara sendiri.

Setelah itu mari kita baca dahulu sebuah riwayat:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا أُخْرِجَ مِنْ مَكَّةَ : اِنِّي لَأُخْرَجُ مِنْكِ وَاِنِّي لَأَعْلَمُ أَنَّكِ أَحَبُّ بِلَادِ اللهِ اِلَيْهِ وَأَكْرَمُهُ عَلَى اللهِ وَلَوْلَا أَنَّ أَهْلَكَ أَخْرَجُوْنِي مِنْكِ مَا خَرَجْتُ مِنْكِ (مسند الحارث – زوائد الهيثمي – ج 1 / ص 460)

Artinya:
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa saat Nabi diusir dari Makkah beliau berkata: Sungguh aku diusir dariMu (Makkah). Sungguh aku tahu bahwa engkau adalah Negara yang paling dicintai dan dimuliakan oleh Allah. Andai pendudukmu (Kafir Quraisy) tidak mengusirku dari mu, maka aku takkan meninggalkanmu (Makkah)” (Musnad al-Haris, oleh al-Hafidz al-Haitsami 1/460)

Dan ketika Nabi pertama kali sampai di Madinah beliau berdoa lebih dahsyat:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ (صحيح البخارى – ج 7 / ص 161)

Artinya:
Ya Allah, jadikan kami mencintai Madinah seperti cinta kami kepada Makkah, atau melebihi cinta kami pada Makkah” (HR al-Bukhari 7/161)

Cinta tanah air itu bagian dari iman
Cinta adalah sumber dari rasa
Tanah air adalah sumber dari materi
Iman adalah sumber dari semua agama

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim AS berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentausa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian"

Nabi Ibrahim AS berdoa agar tanah airnya:

1. Menjadi negeri yang aman sentosa.
2. Penduduknya dilimpahi rizqi
3. Penduduknya iman kepada Allah dan hari Akhir dan

Adalagi ayat serupa didalam Surat Ibrahim : 35

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الأصْنَامَ

Artinya:
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, Jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

Mengapa Kita Harus Mencintai Tanah Air Indonesia


Ini menunjukkan Nabi Ibrahim adalah seseorang yang begitu mendalam mencintai akan tanah airnya. Kemudian didalam Al-Quran, Surat An Nahl 123 kita diperintah mengikuti millah (jejak) Ibrahim:

ثُمَّ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ أَنِ اتَّبِعْ مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ

Artinya:
Kemudian kami wahyukan kepadamu (Muhammad): "Ikutilah agama Ibrahim seorang yang hanif" dan bukanlah Dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan.

Salah satu dari millah Nabi Ibrahim AS adalah mencintai tanah air..."

Dalam Kitab Jami'us Shoghir, Jilid I bab huruf Ta, halaman 222, bersabda Rasulullah SAW:
"Jagalah dirimu dari bumi, maka sesungguhnya bumi itu adalah ibumu"Adalah perintah untuk menjaga diri sendiri dan ibu pertiwi (tanah air) dari tindakan-tindakan negatif dari diri sendiri maupun tindakan orang luar.

Dalam Ar-Ruum 41 Alah SWT berfirman:

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Artinya:
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

Kemudian dalam Kitab Dalailul Falihiin halaman 27 :
".....Maka semestinya bagi orang yang sempurna imannya hendak membuat kemakmuran akan tanah airnya dengan amal sholeh"

Yang dimaksudkan dengan cinta tanah air itu adalah memakmurkan tanah airnya. Memakmurkan dengan amal-amal sholeh atau amal-amal yang baik. Sedangkan tanah air manusia itu ada dua macam:

1. Tanah air jasmani, yaitu bumi tempat kita lahir dan berpijak.
2. Tanah air ruhani, yaitu tanah air akhirat, tempat dimana ruh kita berasal dan akan kembali nantinya.

Kedua tanah air kita ini harus dimakmurkan, baik tanah air ruhani maupun jasmani. dimakmurkan dengan perbuatan-perbuatan baik. Sehingga nantinya kita bisa menuai buahnya. Selamat mencintai tanah air Indonesia. [dutaislam.com/ka]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB