Mbah Moen ketika ngaji membacakan kitab untuk para santri. (Foto: istimewa) |
Syaikhina KH. Maimoen Zubair kemudian menganjurkan kepada para santri agar menghidupkan malam hari raya. Beliau berkata:
"Sak makendut-makendute santri ojo nganti ora ngurip-urip malem riyoyo loro, paling gak sholat sunnah ba'diyah isya' rong roka'at, ditambah sholat witir sak roka'at, supoyo atine ora mati ing dalem dino akeh ati podo mati".
Artinya: "Senakal-nakalnya santri jangan sampai tidak menghidupkan dua malam hari raya ('idul Fithri dan 'idul Adlha) dengan melaksanakan sholat sunnah minimal dua roka'at setelah isya' dan satu roka'at witir, agar hati tidak mati pada saat hati banyak yang mati".
Pesan tersebut sesuai dengan hadis:
من أحيا ليلتي العيد لم يمت قلبه يوم تموت القلوب
"Barang siapa menghidupkan malam hari raya (dengan ibadah), maka Allah akan menghidupkan hatinya disaat banyak hati (makhluk) mati." [dutaislam.com/gg]