![]() |
Ulil Abshar Abdallah di acara Kopdar Ngaji Kitab Ihya Ulumuddin, di Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA). (Foto: seruji.co.id) |
Menurut Gus Ulil, tindakan Gus Mus tersebut mestinya menjadi renungan kita semua.
"Bahwa ada dua maqom kiai. Ada maqom kiai yang memang seharusnya berada di "luar" PBNU. Kalau masuk di "dalam", dia justru malah menyalahi kodrat dan maqom-nya," tulisnya melalui akun Facebook Ulil Abshar Abdalla, Sabtu (31/08/2019) malam.
Sementara itu, lanjutnya, ada maqom kedua: maqom para kiai yang memang seharusnya ada di dalam PBNU. Kalau tidak masuk, dia justru menyalahi kodrat.
"Dua jenis kiai ini kita butuhkan. Keduanya adalah seperti dua sayap burung. Jika semua kiai "diseragamkan" untuk masuk di "dalam" wadah formal, maka kehidupan spiritual umat akan "njomplang"," lanjutnya.
Menurut Gus Ulil, pemahaman seperti ini harus ada pada warga nahdliyyin.
"Kesalahan besar adalah "gebyah uyah", menyamakan kodrat semua kiai. Itu zolim namanya," tutupnya. [dutaislam.com/gg]
