Jubir HTI Ismail Yusanto. Foto: Istimewa. |
Ajakan makar pun digaungkan oleh Ismail. Ismail mengajak ulama GNPF meninggalkan demokrasi.
"Demokrasi tidak memberikan jalan leluasa, jalan sempit bagi Islam. Hanya untuk Islam yang sedikit, bukan Islam yang banyak, Islam yang kaffah," ujar Ismail Yusanto dikutip dari Gatra.com. kepada wartawan setelah forum selesai.
Menurut Ismail, jika Islam politik menang dalam demokrasi maka dengan segera demokrasi akan menutup diri.
"Begitu Islam mencapai tujuan politik, demokrasi langsung menutup diri, Aljazair menjadi bukti, Mesir juga begitu," ungkapnya.
Sementara Steering Committee (SC) Ijtimak Ulama IV Slamet Ma'arif mengonfirmasi bahwa panitia memang sengaja mengundang Ismail Yusanto dalam kapasitasnya sebagai pribadi dan dinilai punya banyak kontribusi.
Menurut Slamet, Ismail adalah tokoh dan aset bangsa.
"Ismail Yusanto itu kan salah satu tokoh di negeri kita, salah satu aset bangsa, salah satu intelektual di negeri kita. Maka kita mengundang beliau karena bagian dari tokoh anak bangsa yang memang ada di negeri yang kita cintai ini," ujar Slamet masih dikutip dari Gatra.com. [dutaislam.com/pin]