![]() |
Akbar, warga Bekasi masuk Islam melalui NU, Selasa (25/06/2019). Foto: dutaislam.com. |
Baca juga: Lima Warga Jepang Masuk Islam Lewat NU Dibimbing Kiai Said dan Kiai Miftah
Akbar memilih Islam menjadi agama barunya ini bukan tanpa proses. Dia mengaku ada banyak yang mengganjal hatinya. Seperti makanan halal dan zakat yang dianggapnya sebagai konsep yang baik bagi sesama.
"Saya masuk Islam banyak prosesnya, salah satu hal misalnya perilaku terbaik, misalnya tentang makanan halal. Waktu itu saya pernah dengan di New Zealand bahwa di negara tersebut menggunakan standar halal untuk produk ekspor di dunia. Dan ketika saya tahu alasannya menggunakan standar tersebut, bukan supaya orang muslim beli, namun karena itu standar yang terbaik dan bisa dipakai untuk seluruh umat manusia. Dan itu menggugah hati saya, dan banyak juga hal-hal lainnya yang sangat menginspirasi saya seperti puasa lalu juga berbagi dengan sesama seperti zakat" terang akbar usai prosesi bimbingan masuk Islam dalam rekaman video yang diunggah akun Youtube NU Chanel.
Bahkan Islam menurut Akbar memiliki ajaran progresif. Misalnya dalam merespon perubahan iklim dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan.
"Dalam dunia saat ini banyak masalah, seperti perubahan iklim, itu Islam punya pandangan yang progresif untuk bagmana mengatasi perubahan iklim yaitu dengan aktifisme lingkungan serta langkah-lagkah untuk dilakukan dengan menggabungkan prinsip agama seperti green zakat," sambungnya.
Saat ditanya mengapa memeluk Islam melalui NU, Akbar berpandangan bahwa NU merupakan organisasi keagamaan yang mengayomi umat agama lain. Selain itu, NU menurutnya memiliki pandangan visioner terhadap bangsa Indonesia.
"Saya kagum dengan NU, apalagi saya besar sebagai Katolik. Saya merasakan sekali bagaimana NU mengayomi agama lain. NU punya visi merangkul dan menghargai keragaman dan punya pandangan visoner mengenai bangsa Indonesia. NU sangat kokoh dan tidak bisa dipisahkan dengan perkembangan bangsa Indonesia," paparnya.
Akbar juga mengaku tidak menyangka akan dibimbing langsung oleh Kiai Said Aqil Siradj. Awalnya, dia mengira hanya akan dibimbing oleh guru agama yang atau kiai lain yang ada di NU. [dutaislam.com/pin]
