Di Pontianak, Akun Hendi Tebar Caci Maki: NU Tak Waras, Banser Disebut Anj1ng
Cari Berita

Advertisement

Di Pontianak, Akun Hendi Tebar Caci Maki: NU Tak Waras, Banser Disebut Anj1ng

Duta Islam #03
Minggu, 03 Maret 2019
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kelakuan Hendi di Pontianak. NU dihina Banser disebut anjing. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Hujatan, hinaan, serta caci maki terhadap NU dan para pengurusnya masih santer di jagad  medsos Kalimantan Barat, khususnya di Kota Pontianak. Terdeteksi salah satu akun bernama "Hendi" cukup aktif menebar provokasi.

Pantauan Tim CyberAswaja Kalbar, Hendi baru-baru ini bahkan memposting status yang mengatakan NU tidak waras. Status ini menyikapi hasil Bahstul Masail Munas Alim Ulama berkaitan status Non Muslim dalam koridor negara bangsa.


Bukan kali ini saja si Hendi ini jadi provokator hinaan pada pengurus NU. Saat GP Ansor melakukan kirab satu negeri di Kalbar, Hendi juga aktif menebar kebencian dengan mengatakan "Banser Biadab dan Anjing".



"Kalau dibiarkan si Hendi ini makin Jadi. Kelakuannya sudah tidak bisa ditolerir lagi," ujar Acan, salah satu Anggota Group WAG CyberAswaja Kalbar.

Menurut informasi,Hendi sempat menjadi anggota salah satu laskar kepemudaan di Kalbar. Namun, karena kelakuannya yang sering menjelek-jelekkan ormas tertentu membuatnya dipecat dari kepengurusan.

Salah satu pegiat Literasi Nahdiyin Kalbar Holi Hamidin mengatakan, berita bohong dan fitnah kepada NU dari kelompok yang ingin memecah belah Indonesia, sudah dari dulu. Menurutnya, hal tersebut biasa dalam dakwah, apalagi ormas seperti NU.

"Saya rasa, lumrah ormas sebesar dan sehebat NU mendapatkan serangan dg berita bohong dan fitnah dari kelompok intoleran," katanya.

Tetapi, lanjutnya, jika kiranya berita bohong dan fitnah itu membuat nahdliyyin marah, tentu harus ditindaklanjuti.

"Kita khawatir, bilamana berita bohong dan fitnah itu diketahui mayoritas nahdliyyin dan mereka tidak terima, nahdliyyin dari akar rumput tersebut bisa main hakim sendiri nanti. Apalagi NU ini satu-satunya ormas yang dibuat dan dibesarkan para wali, bukan orang sembarangan. Kan kasian pelakunya. Bisa dapat karma negatif lo," jelasnya.

Menurut Hamidin, masyarakat Kalbar khususnya di Kota Pontianak harus jeli menyikapi berbagai ujaran kebencian yang ada di media sosial.


"Kalau memang dirasa perlu, laporkan ke pihak yang berwajib. Jangan main hakim sendiri. Kita ingin Kalbar khususnya Pontianak tetap aman dan damai serta bebas dari para penyebar ujaran kebencian dan provokasi yang menimbulkan keresahan di masyarakat," katanya. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB