![]() |
Sugi Nur Raharja (Foto: istimewa) |
Aneh memang, orang yang dijuluki ustad tapi banyak pisuhan itu (lihat kumpulan pisuhan sugi di sini), memiliki banyak penggemar dan pengikut. Setidaknya terlihat dari forum-forum ceramahnya yang diposting di Youtube dan komentar-komentar di kolom komentar Youtube. Mengapa Sugi tetap mempunyai banyak pengikut?
Penulis teringat apa yang disampaikan Gus Mus ketika lailatul ijtima' yang diselenggarakan PWNU Jateng (29/01/2019), Gus Mus mengatakan kurang lebih begini: Di atas langit masih ada langit, begitu juga sebaliknya. Artinya, orang yang pandai di atasnya masih ada orang yang lebih pandai. Begitu juga orang yang bodoh, di bawahnya masih ada yang lebih bodoh.
Gus Mus pada waktu itu menjelaskan perihal twit beliau soal Sholat Jum'at di jalan raya merupakan bid'ah besar yang dalam sejarahnya baru kali ini ada. Twit yang membuat beliau dikomentari "ndasmu" ketika lagi ramai-ramainya aksi yang berjilid-jilid itu. Tidak bermaksud mengungkit komentar tersebut, Gus Mus menjelaskan lagi perihal sejarah Sholat Jum'at sampai adanya Sholat Khouf. Ya, kalau ulamanya saja tidak tahu, apalagi pengikutnya.
Jadi, sampai di sini bisa dimengerti ya mengapa Sugi tetap punya banyak pengikut? Oleh sebab itu Gus Mus seringkali menyampaikan, bagaimana menilai seorang adalah ulama sesungguhnya apa tidak, yaitu dilihat dari rekam jejaknya. Ulama sesungguhnya dia mempunyai jalur keilmuan yang tersambung sampai kepada Rasulullah SAW. Wallahu A'lam. [dutaislam.com/gg]
