Kedahsyatan Dzikir Khofi Secara Sirr
Cari Berita

Advertisement

Kedahsyatan Dzikir Khofi Secara Sirr

Duta Islam #03
Jumat, 24 Agustus 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Dzikir. Ilustrasi: Istimewa.
DutaIslam.Com - Jika Asma Allah diucapkan sekali saja dengan lisan disebut dzikir (mengingat) lisan. Namun jika Nama Allah diingat dengan hati, maka akan sebanding dengan tiga puluh lima juta ucapan-ucapan (dzikir) lisan. Itulah dzikir hati atau dzikir sirr.

Ada 35 juta pembuluh darah dalam tubuh. Semua terhubung ke jantung. Jika Nama Allah diucapkan bahkan sekali saja (dengan hati) maka semua yang mengalir mengucapkan juga. Rasulullah saw bersabda:

“Wahai Abu Dzarr! Berzikirlah kepada Allah dengan zikir khamilan!”

Abu Dzarr bertanya, “Apa itu khamilan?”

Rasul bersabda, “Khafi (dalam hati)”(Mizan al-Hikmah 3 : 435)

Tahap pertama zikir adalah zikir lisan. Kemudian zikir kalbu yang cenderung diupayakan dan dipaksakan. Selanjutnya, zikir kalbu yang berlangsung secara lugas, tanpa perlu dipaksakan. Serta yang terakhir adalah ketika Allah sudah berkuasa di dalam kalbu disertai sirnanya zikir itu sendiri.

Inilah rahasia dari sabda Nabi saw :”Siapa ingin bersenang – senang di taman surga, perbanyaklah mengingat Allah”

Tanda bahwa sebuah zikir sampai pada sir (nurani yang terdalam yang menjadi tempat cahaya penyaksian) adalah ketika pelaku zikir dan objek zikirnya lenyap tersembunyi. Zikir sirr terwujud ketika seseorang telah terliputi dan tenggelam di dalamnya. Tandanya, apabila engkau meninggalkan zikir tersebut, ia takkan meninggalkanmu.

Zikir tersebut terbang masuk ke dalam dirimu untuk menyadarkanmu dari kondisi tidak sadar kepada kondisi hudhur (hadirnya kalbu). Salah satu tandanya, zikir itu akan menarik kepalamu dan seluruh organ tubuhmu sehingga seolah–olah tertarik oleh rantai. Indikasinya, zikir tersebut tak pernah padam dan cahayanya tak pernah redup.

Namun, engkau menyaksikan cahayanya selalu naik turun. Sementara api yang ada di sekitarmu senantiasa bersih menyala. Dzikir yang masuk ke dalam sirr terwujud dalam bentuk diamnya si pelaku zikir, seolah–olah lisannya tertusuk jarum. Atau, semua wajahnya adalah lisan yang sedang berzikir dengan cahaya yang mengalir darinya.

Masya Allah. Setiap dzikir yang disadari oleh kalbumu didengar oleh para malaikat penjaga. Sebab, perasaan mereka beserta perasaanmu. Di dalamnya ada sirr sampai saat dzikirmu sudah gaib dari perasaanmu. Karena engkau sudah sirna bersama Tuhan, dzikirmu juga gaib dari perasaan mereka. [dutaislam.com/pin]

source: sarkub.com

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB