Kapolres Majalengka dalam acara-acara pengajian di Mapolres sebelumnya. Foto: istimewa |
Pada Sabtu, tanggal 28 Juli 2018 lalu, Ustadz Riza Syafiq Basalamah dikabarkan mengisi tabligh akbar di Masjid Ibrohim, Tanjakan Kawung Hilir, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat. Karena dianggap bermasalah, GP Ansor Majelengka menolaknya, dengan kesepatan bersama bahwa Kapolres akan mengganti pembicara.
Dalam pelaksanaan, keresahan GP Ansor Majalengka atas ustadz berjanggut lebat tersebut tidak diindahkan. Kapolres ganti mendatangkan penceramah bernama Ustadz Maman, dari Kadipaten Majalengka, dan tempat dilokalisir ke Masjid Polres setempat.
Menurut YN Ruhiyat, sumber Dutaislam.com yang sempat mengikuti audiensi dengan Polres pada 24 Juli 2018, acara tabligh akbar tersebut diselenggarakan oleh dua lembaga pendidikan, yakni SDIT Al-Afiyah dan YPIB Majalengka.
Syafiq Riza Basalamah (kiri) saat dijamu Rona Firmansyah, Ketua PAN Majalengka, di luar lokasi acara. (Foto: Ruhiyat) |
Dari sumber yang diterima Dutaislam.com, Usatdz Syafiq berada di Majalengka hanya mampir (modusnya), "sekalian mau ngisi pengajian di wilayah Cirebon,"tandas Ruhiyat.
Sayangnya, gagalnya Syafiq Riza Basalamah mengisi tabligh akbar di lokasi yang dekat dengan kantor Polres tersebut, kurcaci cingkrang banyak yang berteriak marah. Di media sosial, golongan mereka membuat ujaran kebencian kepada Nahdlatul Ulama (NU) dengan menyebut NU sebagai Nga-NU dan Banser sebagai Banserep.
Kapolres Noviana Tursanurohmad sendirinya yang menurut Ruhiyat mengundang Riza Basalamah. Dihadiri oleh H. Karna Sobahi, bupati terpilih Kabupaten Majalengka. "Kita menolak atas dasar keresahan masyarakat," imbuh Ruhiyat.
"Sampaikan ke kapolri kalau AKPB Noviana Kapolres Majalengka itu wahabi," pesannya agar Majalengka tidak tercemari ustadz bermasalah. [dutaislam.com/ab]