Selain di AJC, Gus Yahya Akan Bertemu Pemimpin Yahudi, Kristen, dan Muslim Israel
Cari Berita

Advertisement

Selain di AJC, Gus Yahya Akan Bertemu Pemimpin Yahudi, Kristen, dan Muslim Israel

Duta Islam #02
Kamis, 14 Juni 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com - Setelah beberapa waktu lalu berdiskusi dalam forum America Jewish Commitee (AJC) di Tel Aviv, Israel, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) juga dijadwalkan akan berbicara dengan para pemimpin Yahudi, Kristen, dan Muslim Israel. Selain itu, ia juga berdiskusi di Hebrew University Israel.

Demikian APNews.com (11/06/2018) merilis berita hasil wawancara terhadap Gus Yahya. Tulisnya, tidak ada pertemuan dengan politisi Israel yang tercantum dalam jadwalnya.

Gus Yahya bukan tidak tahu akan reaksi kemarahan banyak orang, sebagaimana terlihat dalam media sosial di Indonesia. Namun ia mengatakan, tetap berkomitmen pada kunjungan tersebut dan berharap kontroversi dapat membawa lebih banyak perhatian pada pesan toleransinya.

"Beberapa orang di sini kagum dengan keputusan saya untuk datang, karena mereka pikir itu pasti berbahaya bagi orang ini untuk datang, berpikir bahwa banyak, banyak Muslim mengancamnya bahkan dengan kematian atau yang lain," kata Gus Yahya kepada Associated Press, Senin (11/06/2018), sebagaimana dikutip APNews.

Gus Yahya menjelaskan, konflik Israel-Palestina bukan satu-satunya fokus dari perjalanannya. Sebaliknya, ia melihat kerjasama antariman sebagai dasar untuk menyelesaikan banyak konflik, termasuk di Myanmar, di mana 700.000 Muslim Rohingya telah melarikan diri dari penganiayaan oleh pasukan keamanan negara itu ke Bangladesh.

Tetapi Gus Yahya tetap sadar akan "besarnya" konflik Israel-Palestina.

"Kami menghadapi masalah peradaban di sini, dan itu terkait dengan agama. Sebagai Muslim, kami ingin melakukan bagian kami terkait dengan agama kami," kata Gus Yahya.

Ia mengatakan, telah mengidentifikasi bagian-bagian Islam yang dianggapnya bermasalah, termasuk bagaimana umat Islam berinteraksi dengan non-Muslim. Menurut Gus Yahya, perlu ada "wacana baru" untuk mengakui bahwa Muslim dan non-Muslim adalah sama dan harus mampu hidup berdampingan secara damai.

"Unsur-unsur ini bermasalah karena mereka tidak kompatibel lagi dengan realitas peradaban kita saat ini," ungkap Gus Yahya. [dutaislam.com/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB