![]() |
Gus Muwafiq Yogyakarta. Foto: Istimewa |
Hal ini juga ditegaskan oleh Kiai Ahmad Muwafiq atau Gus Muwafiq Yogyakarta, beberapa bulan lalu. Bahkan Gus Muwafiq sempat ikut marah karena ada kelompok yang berupaya merusak tatanan negara yang sudah dibangun susah payah oleh para pendiri bangsa.
“Kenapa HTI dihinakan, kenapa HTI ditendang dari Indonesia. Karena HTI mengajarkan amanu wa amilussholihat, tapi mengingkari wahadzal baladil amin,” ucap Gus Muwafiq.
Demikian juga seperti Abu Bakar Baasyir yang mesti ditangkap dan tidak boleh keluar dari penjara. Karena Dia hanya mengajarkan amanu wa amilussholihat dengan melupakan wahadzal baladil amin.
“Dia mimpi baladil aminnya Saudi Arabiya. HTI (juga) mimpi baladil aminnya Palestina. Kita tidak pernah bermimpi itu. Kita orang Indonesia, mengajarkan amanu wa amiluusolihat, membetuk baladil amin Indonesia,” katanya dalam rekaman ceramahnya pada Februari 2018 lalu.
Lebih lanjut Gus Muwafiq menjelaskan, Al-Qur’an disamping mengajarkan amanu (iman) dan amilussholihat (perbuatan baik) juga mengajarkan ahsani taqwim (bentuk yang sempurna). Dan bentuk terbaik itu jika dikaitkan dengan negara adalah Indonesia yang ada saat ini.
Wattin menurutnya, merupakan simbol Nabi Nuh, wazzaitun simbol Nabi Isa dan Nabi Ibrahim, waturisinin simbol Nabi Musa. Sedangkan simbol Nabi Muhammad adalah wahadzal baladil amin, yakni demi ketentraman dan kemanan sebuah bangsa dan negara. Dimanapun, lanjut Gus Muwafiq, iman dan amal sholeh harus diajarkan, tapi jangan lupakan juga terciptanya ketentraman bangsa dan negara.
“Maka jangan mengaku umat Rasulullah kalau tidak mampu membentuk keamanan bangsa dan negara,” katanya. [dutaislam.com/pin]
