Karakter Kiai Said yang Tak Banyak Diketahui Orang
Cari Berita

Advertisement

Karakter Kiai Said yang Tak Banyak Diketahui Orang

Duta Islam #03
Kamis, 04 Januari 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Kiai Said Aqil Siroj. Foto: Istimewa
DutaIslam.Com - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj beberapa kali mendapat fitnah dan tuduhan tidak benar yang dalam waktu cepat tersebar di media sosial. Tanpa berusaha tabayun, sebagian orang begitu saja mempercayai sehingga termakan hoax atau berita palsu tentang Kiai Said.

Hal ini pernah menjadi keprihatinan tersendiri bagi Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali. Ia lantas berusaha mengungkapkan beberapa karakter yang melekat pada diri kiai asal Cirebon itu yang belum banyak diketahui dan dipahami oleh publik.

“Berkulit agak gelap. Tubuhnya gempal. Bicaranya penuh humor dan kelakar. Matanya seringkali menatap ke bawah dan sesekali memandang ke depan,” ujar Kiai Moqsith mengawali identifikasinya tentang Kiai Said yang ia kemukakan dalam akun facebook miliknya, Selasa (3/12/2016) lalu.

Moqsith juga mengungkapkan bahwa Kiai Said suka mengutip puisi-puisi Arab klasik. Pandai bernyanyi. Hafal silsilah banyak tokoh, mulai dari silsilah para Nabi hingga silsilah para kiai. “Itulah Kiai Haji Said Aqil Siroj,” ucapnya.

Gus Dur, imbuh Kiai Moqsith, mengakui kealiman Kiai Said. Namun, bidang kealiman Kiai Said beda dengan bidang kealiman umumnya kiai pesantren. Jika kebanyakan kiai pesantren menguasai fiqih, tafsir, dan ushul fiqih, maka Kiai Said mendalami sejarah, filsafat, kalam, dan tasawuf.

“Pengetahuannya terhadap sejarah Islam sangat memukau. Ketika bertutur tentang kehidupan Nabi SAW dan para sahabatnya yang demikian detail, ia seperti hidup sezaman dengan mereka. Padahal kita tahu, Kiai Said sedang berada di abad 21 bukan di abad ketujuh,” tutur santri Mbah As’ad Syamsul Arifin itu.

Menurutnya, Kiai Said juga punya kemampuan menyederhanakan teori-teori filsafat yang rumit. Di tangan Kiai Said, filsafat bukan ilmu yang angker. Ia sanggup memahamkan orang lain perihal tasawuf falsafi Ibnu Arabi yang abstrak itu hanya dalam hitungan menit.

“Sebuah keunggulan yang jarang dimiliki para akademisi lain,” kata Kiai Moqsith.

Namun, lanjutnya, penguasaan mendalam Kiai Said pada ilmu-ilmu keislaman “non-pesantren” seringkali menimbulkan kesalahpahaman. Karena dia bisa menjelaskan sejarah dan doktrin Muktazilah secara rinci, maka sebagian orang menyangka bahwa Kiai Said adalah Muktazili.

Kiai yang akrab dengan peci Gus Dur-nya ini mengatakan, Kiai Said juga sangat piawai berbicara tentang Syiah. Dia mengerti hitam dan putihnya Syiah, dari A sampai Z.

Walau begitu, lanjutnya, ia menangkis tuduhan sebagian orang yang mengatakan bahwa dirinya adalah Syiah. “Saya mengerti Syiah, tapi saya bukan Syiah”, klarifikasinya di berbagai kesempatan.

“Sayang sekali, belakangan banyak orang lebih percaya fitnah-fitnah tentangnya. Sehingga kita lalai untuk belajar langsung kepadanya,” ucapnya. [dutaislam.com/pin]

Keterangan
Diolah dari NU Online

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB