![]() |
Ustadz Athoillah, Ketua Panitia Pameran Kaligrafi Hasan 2017 |
“Dari luar negara ASEAN, hanya ada Cina dan Arab Saudi,” jelas Atho’ saat ditemui Redaksi Harisantri.com di lokasi acara pameran, Ponpes Manba’ul Ma’arif, Denanyar, Jombang, Kamis (14/9/2017).
Menurut Ustadz Atho’, karena khat kaligrafi merupakan tradisi keilmuan dalam Islam yang menekankan kelembutan dan kadamain, maka hal-hal yang bertentangan dengan itu tidak bisa masuk wilayah khat. Termasuk peperangan.
“Ini bagian dari cara protes kita terhadap Myanmar yang banyak orang menyebut kalau di negeri itu sedang terjadi kekerasan dan genosida terhadap muslim etnis Rohingnya,” tutur Atho’.
Menurutnya, peserta dari negara lain banyak berminat mengikuti acara pameran kaligrafi dalam rangka Hari Santri (Hasan) 2017, namun tidak diijinkan datang hanya karena alasan administratif; tidak masuk wilayah ASEAN.
“Misalnya Yordania, yang bahkan sudah mengirim karyanya ke Jombang. Lalu India, yang meminta undangan. Ada juga Pakistan, yang sudah minta undangan, kami kirim, tapi tidak datang karena negara itu dicekal pemerintah kita,” tandasnya.
Namun, khusus untuk Myanmar, imbuh Atho’, walaupun mereka datang dengan cuma-cuma tanpa ganti ongkos transportasi, tidak akan kita terima. “Ini adalah bentuk solidaritas muslim Rohingnya dan protes kami,” beber alumni Denanyar tersebut. [dutaislam.com/ab]
