![]() |
Masaa aksi unjuk rasa tolak full day school |
Pada rapat evaluasi di kantor PWNU, pertanyaan tersebut pun dilontarkan. Berdasarkan jawaban yang diterima redaksi dutaislam.com (22/7), memang aksi sengaja dilakukan sebentar, karena ada perintah dari Kasepuhan Semarang agar aksi tidak dilakukan lama, sebab Semarang bagian barat dan selatan sudah turun hujan. "Jangan sampai kita bubar karena hujan. Kasihan, supaya tidak banyak yang jatuh sakit," jelas salah satu poin informasi yang beredar sebagai hasil rapat evaluasi.
Tidak sampai satu jam setelah aksi tolak full day school selesai, sepanjang Jalan Pahlawan hujan cukup lebat. Tak ayal membuat aksi yang menyuarakan bela al-Aqsha bubar.
Sebelumnya, Hudallah Ridhwan selaku koordinator aksi beserta tim Komunitas Masyarakat Peduli Pendidikan (KMPP) menyempatkan diri untuk berziarah ke makam Mbah Sholeh Darat, Ki Ageng Pandanaran dan Mbah Hadi Suromenggolo. Dan malamnya (Kamis, 20/7) sebelum aksi damai tim KMPP menggelar doa bersama dipimpin oleh para Kiai sepuh.
Aksi tolak full day school ini didukung oleh banyak Kiai di Jawa Tengah, bahkan banyak pula yang ikut turun aksi di lapangan. Keramat pun muncul. Semoga Mendikbud lekas sadar! [dutaislam.com/gg]
