DutaIslam.Com - Aneh-aneh saja kelakuan kaum radikal Islam yang tidak suka NU. Hanya karena gubernurnya sekarang non muslim, nama Masjid Raya-nya tabarrukan dengan pendiri NU, KH Hasyim Asyari, mereka tanpa sungkan menuduh bentuk atau bangunan arsitekturnya sebagai salib. Kurangajar tenan!
Karena kedengkian dan kebencian yang mendalam, mereka melakukan kampanye dan fitnah tanpa tabayun dengan membuat sebaran dalam bentuk gambar grafis atau meme. Tiga poin yang mereka jadikan alasan menyebut masjid berlokasi di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat itu sebagai bentuk terselubung misi salibis.
Pertama, bangunan itu memang masjid, tapi dilihat dari atas, katanya, bentuknya adalah salib. Ini maksudnya apa kalau bukan kampanye kedengkian dan kebencian kepada saudara se Nusantara? Mereka tidak bisa membedakan mana bentuk salib dan mana bentuk huruf "T". Tololnya tidak ketulungan.
 |
Hoax pertama soal bentuk bangunan masjid |
Kedua, ini yang lucu. Setelah menuduh bentuknya berlambang salib, ada lagi tuduhan lain yang tidak beraturan. Apa itu? Mereka menyebut kalau atap masjid yang berkapasitas 12 ribu jamaah itu bentuknya mirip lambang Yahudi, bintang Devid. Padahal, gaya dan bentuk itu hanya mengadopsi bangunan khas ala Betawi, yakni melati. Kurang ngopi memang mereka ini.
 |
Hoax kedua soal bentuk atap dan logonya |
Ketiga, untuk meyakinkan orang lain, mereka menuduh kalau pintu masuk masjid dibuat bergambar salib seperti gereja. Ini yang paling palsu. Pasalnya, pintu utama masjid dan lainnya tidak ada ukiran dan gambar. Polos melompong. Mereka mengambil bentuk pintu gereja untuk memfitnah masjid raya dan terbesar pertama di Jakarta itu. Sneweng tingkat akut bukan? Ini fotonya:
 |
Hoax ketiga soal pintu masuk masjid Raya Jakarta |
Tidak habis pikir, kenapa mereka begitu keji menghalalkan segala cara untuk menjauhkan Nahdliyyin utamanya dari masjid yang mengambil nama pendiri NU Mbah Hasyim Asyari sebagai iddentitas kemajemukan dan persatuan. Jadi, jangan percaya kepada mereka yang selalu berlindung dibalik umat Islam tapi sejatinya menghancurkan negara dan Islam sendiri. [
dutaislam.com/ab]