![]() |
Ribuan pelayat menunggu kedatangan jenazah di depan masjid komplek PMH Pusat, Selasa (21/02/2017) dini hari |
Hingga pukul 22.00, jumlah pelayat terus bertambah. Mereka memenuhi gang-gang kecil sudut desa Kajen. Rumah Mbah Sahal (alm) dan juga KH Nafi' Abdillah (alm) dipenuhi muslimin. Titik inilah yang terpadat dipenuhi ribuan pelayat, selain lokasi makam yang tentunya lebih rapat tak bisa ditembus kecuali harus memaksa masuk.
![]() |
Pelayat memenuhi halaman PMH Pusat, Kajen |
Beberapa saat kemudian, muncul satu mobil bukan ambulans yang disebut oleh Banser sebagai "hormati abah mau lewat". Barisan Banser meminta kepada pelayat di gang menuju makam itu agar bergandengan tangan kanan dan kiri, tapi tidak banyak yang melaksanakan.
Para pelayat tidak mengetahui kalau dalam mobil tersebut sebetulnya ada jenazah almaghfurlah. Mereka mengira, mobil ambulance putih milik NU Care Lazisnu tadilah yang mengantarkan jenazah ke makam, padahal itu hanya strategi Polisi dan Banser untuk memecah konsentrasi massa agar tidak terjadi desak-desakan.
![]() |
Ribuan pelayat yang dipecah konsentrasinya di depan rumah Kiai Nafi Abdillah |
Di depan makam semua pelayat bertahlil, di belakang juga membaca tahlil, di gang-gang kecil dari semua penjuru menuju lokasi makam pun nyaring orang-orang bertahlil, la ilaha illa Allah, mengiringi pemakaman jenazah. Puluhan kali shalat jenazah berganti imam dengan ribuan jamaah per shif penuh masjid, yang lokasinya hanya berdempetan dengan makam almaghfurlah Kiai Nafi'.
![]() |
Penggalian makam KH Nafi' Abdillah, di samping makam ayahanda KH Abdullah Salamm kompleks makam keluarga PMH Pusat, Kajen, Margoyoso, Pati, Jateng. |
Keterangan yang didapatkan Dutaislam.com, jenazah diberangkatkan dari Istanbul, Turki, pada Selasa dini hari sekitar pukul 02.00. Sampai Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa sore pukul 16.30 WIB. Laporan kontributor Dutaislam,com di Semarang menerangkan, jenazah sampai di Bandara Ahmad Yani Semarang sekitar pukul 08.00 WIB. Ini foto suasana beberapa petugas menunggu di Bandara A Yani Semarang.
![]() |
Petugas Banser menunggu jenazah Kiai Nafi' di Bandara A Yani Semarang |
Tidak ada yang istimewa dalam prosesi pemakaman kiai yang dikenal doanya sangat cespleng itu. Hanya satu yang istimewa, ratusan ribu pelayat datang dengan ikhlas tanpa pengumuman dan tanpa provokasi aksi-aksi. Itulah kiai, itulah ulama, itulah para santri dan warga pecinta kiai serta pembela aswaja. [dutaislam.com/ ab]
