![]() |
Pesan Mbah Cholil Bisri kepada santrinya |
Akhirnya, hingga usia tua pun, kesendirian masih menemani. Ketika punya hasrat mengeluarkan sesuatu yang harusnya dikeluarkan, ia menempuh jalan lain, ngocok atau m4sturb4si. Menurut (alm) KH Cholil Bisri, kakak KH Mustofa Bisri, ngocok itu dholim. Makanya hukumnya haram.
Kiai Cholil, dalam sebuah pengajian rutin di pondok, sebagaimana pernah didengarkan langsung oleh santrinya, Ichwan DS, menyatakan bahwa ngocok itu tidak menggunakan alat kelamin.
"Alat kelamin kuwi kudu digunakno kanthi diadu. Diadu ambek jinis kelamin liyane. Dadine puinuuuuk, nikmaaat sangeeet/ alat kelamin itu harus digunakan menggunakan cara diadu, yakni diadu dengan jenis kelamin lain, biar rasanya enak dan nikmat," kata Kiai Cholil.
Selain alasan di atas, ngocok jadi dholim sebab memaksa burung hingga keluar sesuatu darinya, "ngocok kuwi perbuatan dholim maring k*nt*l, dholim maring alat kelamin, amergo mekso barang siji kanthi sak metune/ ngocok itu perbuatan dhalim kepada kelamin karena memaksa satu organ barang hingga keluar," dawuh beliau ke santri-santri.
Karena itulah, laki-laki yang tidak memiliki istri, bagi Mbah Cholil, masih menyandang status dholim.
"Wong ora kawin kuwi Dholim. Mergo diparingi Gusti Allah alat kelamin kok mung dienggo nguyoh thok/ Orang tidak kawin itu dhalim. Sebab dikasi Gusti Allah alat kelamin kok hanya digunakan kencing doang," kata kiai asal Rembang tersebut.
![]() |
Dawuh Mbah Cholil Bisri |
