Tangkal Berita Hoaks dengan Sosialisasi dan Pelatihan Jurnalistik
Cari Berita

Advertisement

Tangkal Berita Hoaks dengan Sosialisasi dan Pelatihan Jurnalistik

Duta Islam #02
Selasa, 10 Juli 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Pimpinan Ranting (PR) IPNU-IPPNU desa Gemulung kecamatan Pecangaan kabupaten Jepara menyelenggarakan “Sosialisasi Penangkalan Berita Hoaks” dan “Pelatihan Jurnalistik” yang dilaksanakan di Balai Kepemudaan (Balai Desa) Gemulung, Sabtu (07/07/2018).

Kegiatan yang berlangsung pagi hingga siang itu dihadiri delegasi PAC IPNU-IPPNU se-Kabupaten Jepara. Hadir sebagai narasumber Suwarno  Babinkamtibmas Desa Gemulung, Arif Darmawan Kabid Komunikasi Diskominfo Jepara dan Sulimanto, majalah Gelora.

Dari pukul 09.00 – 14.30 WIB peserta memperoleh materi Undang-undang Penyebaran Berita Hoaks, Cerdas Bersosial Media, dan Menjadi Jurnalis Zaman Now.

Semua peserta antusias menyimak penyampaian yang disampaikan pemateri. Apalagi saat sesi tanya jawab. Zainal Muttaqin, Ketua PC IPNU Kabupaten Jepara bertanya kepada narasumber  soal alur pelaporan berita yang diduga hoaks dan yang sudah terbukti hoaks.

“Karena banyak masyarakat yang takut melaporkan kepada pihak berwajib karena takut kalo terkena hukuman sendiri,” begitu pernyataan Zainal. 

Menanggapi pertanyaan itu Suwarno, Babinkamtibmas Gemulung mempersilakan jika hendak melaporkan. “Bisa langsung ke Polres Jepara karena untuk wilayah kecamatan Pecangaan Polsek belum memiliki alat untuk mendeteksi bahwa berita tersebut real atau hoax,” jelasnya.

Arif Darmawan dari Diskominfo Jepara menambahkan bahwa pelaporan tersebut juga bisa melalui Kominfo untuk dikroscek dulu kebenarannya  bahkan dari masyarakat sendiri juga bisa memanfaatkan aplikasi dari Kominfo, Hoax Booster untuk mengecek kebenaran berita yang tersebar tersebut benar atau hoax melalui hp masing-masing.

Sementara itu, Sulismanto dari majalah Gelora menjawab pertanyaan Fathur Rohman dari PAC IPNU Kalinyamatan tentang menentukan kosakata yang tepat dalam membuat berita.

“Dengan sering-sering kita belajar menulis dan membaca kabar berita cetak maupun elektronik sebagai referensi dan juga menambah jam terbang dalam menulis berita. Juga diusahakan kalo bisa dengan menggunakan sistem learn by doing, belajar sambil melakukan/ praktik agar lebih efektif,” tandasnya.

Kegiatan tersebut dipungkasi dengan pemberian kenang-kenangan kepada pemateri dan deklarasi tolak penyebaran berita hoaks. [dutaislam.com/fs/gg]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB