 |
| Masjid. (Foto: ilustrasi) |
Penetian itu mengacu pada materi khutbah masjid yang diisi konten kebencian pada minoritas, sikap positif kepada khilafah, sikap negatif terhadap minoritas, agama lain dan pemimpin perempuan, serta ujaran kebencian.
Dari data yang disusun pada 29 September hingga 21 Oktober 2017 tersebut, separuh masjid di lingkungan BUMN disebut-sebut terindikasi radikal. Sementara di lembaga pemerintahan, ada 75 persen masjidnya yang berpotensi radikal tinggi.
Sasaran kebencian para khatib masjid, antara lain:
- Menghina ziarah kubur.
- Provokasi kepada kaum kafir, Yahudi dan menuduh Syiah.
- Menyindir agama lain
- Menerima demokrasi tapi setuju khilafah.
- Dll.
Hasil studi lengkapnya, silakan download PDF nya di sini: Hasil Studi P3M dan Rumah Kebangsaan tentang Masjid Radikal di Lingkungan Pemerintah, Lembaga dan BUMN.
Begitulah ironisme masjid kita di Jakarta, yang dibangun dengan uang rakyat tapi dibuat untuk maksiat. Innalillah. [dutaislam.com/ab]
