Tiga Jantung Masalah Konflik Global, Satu Jantung Belum Ditembus Gus Yahya
Cari Berita

Advertisement

Tiga Jantung Masalah Konflik Global, Satu Jantung Belum Ditembus Gus Yahya

Duta Islam #03
Kamis, 14 Juni 2018
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Gus Yahya Cholil Staquf. Foto: Istimewa.
DutaIslam.Com – Rois Syuriah PCI NU Australia Nadirsyah Hosen menyebut ada tiga jantung jantung persoalan yang mengancam peradaban global saat ini. Pernyataan Gus Nadir tersebut menanggapi kunjungan Yahya Cholil Staquf ke Forum AJC Israel.

Tiga jantung persoalan yang disebut Gus Nadir yaitu Amerika, Yarussalem, dan Arab Saudi. Ketiga hanya harus ditembus dalam rangka menyapaikan pesan rahmah. Menurut Gus Nadir, Gus Yahya telah menebus dua jatung persoalan, tinggal satu lagi yaitu Arab Saudi.

“Peradaban dunia saat ini terancam oleh konflik global. Tiga jantung persoalan harus ditembus untuk menyampaikan pesan Rahmah. Sebelumnya Kiai Yahya sudah ke gedung putih ketemu Wapres Amerika, lantas ke Yerussalem, tinggal satu lagi: ketemu putra mahkota MBS di Saudi Arabia,” kata Gus Nadir melalui akun Twitternya, Rabu (13/06/2018).

Gus Nadir mengatakan, siapapun boleh tidak setuju dengan langkah yang diakukan Gus Yahya. Namun, Gus Nadir berpesan, jangan sampai meremehkan pesan “rahmah” yang dibawa Gus Yahya karena hal itu untuk perdamaian dunia.

“Anda boleh tidak setuju dengan apa yang dilakukan Kiai Yahya. Tapi jangan meremehkan pesan rahmah yang dibawanya untuk perdamaian dunia. Ini adalah pesan langit. Anda mungkin tidak menyadarinya, tapi Kanjeng Nabi ada di sana saat pesan Rahmah itu diucapkan Kiai Yahya,” ucap Gus Nadir.

Lebih lanjut Gus Nadir, dalam cuitan yang lain mengatakan, Gus Yahya datang secara pribadi dalam rangka mencari titik temu menggunakan konsep rahmah yang merangkul bukan memukul. Langkah Gus Yahya adalah pesan langit. Dunia telah melihat bahwa pesan itu dibawa oleh seorang kiai dari Rembang Jawa Tengah.

“Dunia telah melihat seorang Kiai dari Rembang, datang atas nama pribadi ke Yerussalem, bicara dengan datar dan kalem, mencari titik temu (kalimatun sawa) lewat konsep Rahmah yang merangkul, bukan memukul. Aku menyebutnya suara adem dan kalem dari Rembang menyampaikan pesan langit,” tegasnya. [dutaislam.com/pin]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB