 |
| Choirul Anam, dosen Undip Semarang. (Foto: Istimewa). |
Di akhir tulisannya, Choirul Anam menyimpulkan, "HTI berjuang justru untuk kebaikan Indonesia dan dunia Islam. HTI sama sekali tidak pernah berharap kehancuran dan perpecahan Indonesia. HTI berikhtiyar dengan sungguh-sungguh agar Indonesia dan dunia Islam yang lain menjadi baldatun thayyibatun wa robbun ghafur, yaitu menerapkan syariah secara kaffah dalam bingkai Khilafah."
Setelah membaca tulisan yang beredar itu, Mantan Ketua HTI Babel, Ayik Heriansyah, dengan tegas mengatakan bahwa tulisan tersebut adalah pengakuan dusta!
"Ini pengakuan dusta, jika HTI cinta indonesia, mengapa mereka tidak berjuang membangun negeri menjadikan NKRI sebagai negara yang makmur dan kuat walaupun bukan Amir mereka yang jadi pemimpin," kata Ayik kepada Dutaislam.com, Selasa (15/05/2018).
Ayik menjelaskan, dalam persepsi HTI, tanah air dan bangsa Indonesia bisa dipisahkan dari NKRI. Memisahkan tanah air dan bangsa Indonesia dari NKRI, sama seperti ingin memisahkan matahari dari panas dan cahayanya.
Menurutnya, HTI cinta Indonesia tidak lebih dari pengakuan dusta tanpa makna. "Jika HTI jujur, apa salahnya HTI terlibat aktif membangun NKRI menjadi negara yang sejahtera, makmur dan kuat sehingga tanah air dan bangsa Indonesia disegani di dunia internasional," terangnya.
"Jika HTI cinta Indonesia, mengapa mereka tidak berjuang membangun tanah air, bangsa dan NKRI sebagai negara adidaya walaupun bukan Amir mereka yang jadi pemimpin. Meskipun bentuk negara Indonesia bukan Khilafah Tahririyah," imbuh Ayik kembali menegaskan pernyataannya.
Ketika ditanya mengenai Choirul Anam apakah orang HTI?, Ayik menjawab, "Iya". Ketika ditanya apakah benar bahwa Choirul Anam dosen Undip?, Ayik kembali menjawab "Beneran". (Duh!). [dutaislam.com/gg]
