 |
| Foto: Zaim |
“Kita siap mem-backup secara maksimal didirikannya pesantren di IAIN Surakarta” katanya pria yang akrab dipanggil Gus Lukman tersebut pada Pagelaran Seni Islam dan Budaya Jawa di Lapangan IAIN Surakarta Rabu (18/10/17) malam.
Pendirian pesantren di IAIN Surakarta sejalan dengan pandangan rektor. Pesantren di perguruan tinggi dinilai dapat menjadi proteksi masuknya paham radikal.
"Pesantren sama sekali tidak memberikan kesempatan santri untuk menjadi teroris" tegas Gus Lukaman
Wacana pendirian pesantren disambut baik mahasiswa IAIN Surakarta. Salah satunya Sumarno, Mahasiswa Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Dia menilai, adanya pesantren di kampus diharapkan bisa memelihara paham mahasiswa dalam keagamaan.
Iin, Mahasiswi Komisi Penyiaran Islam Fakultas Ushuluddin dan Dakwah juga mengungkapkan hal yang sama. Dia mengaku sangat bahagia dengan adanya wacana pendirian pesantren di kampusnya.
“Saya bahagia, kan nanti jadi lebih aman dari paham yang menyebabkan jadi teroris” kata mahasiswi semester satu ini.
Menurut Iin, pendirian pesantren di kampusnya juga diharapkan mendorong mahasiswa agar mampu mempraktikkan ilmunya. “Di pesantren, nanti kan mahasiswa tidak hanya sekedar mengerti ilmu, tapi juga belajar mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,” katanya.
Kalau semua pihak sudah sepakat pendirian pesantren mahasiswa, nunggu apa lagi? Mudah-mudahan segera terealisasi.
Untuk diketahui, pagelaran Seni Islam dan Budaya Jawa di Lapangan IAIN Surakarta tersebut merupakan rangkaian Silatda Ayo Mondok Jateng-DIY 2017 yang prakarsai PW RMI NU Jateng dan IAIN Surakarta.
Selain menampilkan berbagai kesenian, pagelaran diisi pembacaan sholawat yang dipimpin oleh Gus Ali Gondrong bersama Jamaah Mafia Sholawat. Ribuan pengunjung memadati alun-alun IAIN Surakarta. [dutaislam.com/zaim/pin]
