12 Cara Mencegah Gerakan HTI Agar Tidak Merajalela dan Mengulik Warga NU
Cari Berita

Advertisement

12 Cara Mencegah Gerakan HTI Agar Tidak Merajalela dan Mengulik Warga NU

Rabu, 02 Agustus 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Meski Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) sudah dibubarkan pada 19 Juni 2017, kader-kader mereka akan menggunakan banyak cara untuk tetap menanamkan ideologi khilafah islamiyah kepada orang-orang baru.

Di Semarang, gerakan mahasiswa yang dulu di HTI, ada yang berubah baju jadi "Pemuda Bela Islam", "Perindu Surga" dan lainnya. 

Karena itulah, gerakan mereka harus diwaspadai dan dikenali untuk mencegah virus anti NKRI dan suka sebut thoghut kian merajalela, yang diakui atau tidak, sering menyasar kelompok muda nahdliyyin serta tokoh-tokoh elite-nya. Berikut ini adalah cara mencegah gerakan rajalele HTI yang terungkap di grup WA Dutaislam.com #01: 

  1. Kuatkan kaderisasi dan pembinaan kader NU. Perbanyak pertemuan yang dapat meningkatkan dan menguatkan pemahaman dan keyakinan yang berkaitan dengan ke-NU-an. 
  2. Seringlah mengadakan kegiatan-kegiatan di masjid kampus (jika sasarannya adalah mahasiswa). 
  3. Jalin komunikasi yang baik denga birokrat kampus.
  4. Diusahakan punya misi untuk andil dalam mengelola masjid kampus (takmir)
  5. Aktif di bidang media. Jangan hanya menjadikan media sebagai area publikasi kegiatan saja, tapi diusahakan bisa menjadi konsumsi informasi terkini seputar NU dan Indonesia. 
  6. Berteman baiklah dengan HTI. Kalau merasa pemahaman ke-NU-anya masih kurang, hindari dulu pembahasan yang nantinya hanya akan berujung dengan debat kusir. 
  7. Pantau perkembangan, eksistensi, dan gerakan HTI di sekitar.
  8. Gunakan media untuk mengklarifikasi hal-hal yang kiranya perlu diklarifikasi dari pemahaman HTI.
  9. Sering-sering sowan kepada para kiai setempat dan tokoh masyarakat dan sering-sering sharing terkait kondisi dakwah di kampus. 
  10. Kasih jalan agar kiai kampung bisa ngisi kegiatan di kampus. Contoh istighosah dan doa bersama menjelang masuk kuliah. Lalu, undang birokrat untuk ikut hadir dan syukur-syukur bisa menjembatani komunikasi antara kiai kampung dan birokrat kampus. 
  11. Do'a. Senjata paling ampuh dalam mengatasi masalah apapun. Seringlah mengirim Fatihah buat kiai-kiai pendiri dan pejuang NU. Jangan cuma getol dalam gerakan tapi setelah sholat tidak pernah minta pangestu dan nyadong barokah dari para pendiri dan pejuang NU.
  12. Aktif dan kreatif dalam menyelenggarakan dan mengemas kegiatan agar menarik banyak kalangan.
Jika Anda ingin menambahkan beberapa cara lain, silakan komentar di kolom komentar yang ada di bawah ini. Semoga bisa menginpirasi pembaca lainnya. Terimakasih. [dutaislam.com/ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB