(11) Malaikat Datang Membawakan Oleh-oleh Saat Wali Paidi Sakit, Apa Itu?
Cari Berita

Advertisement

(11) Malaikat Datang Membawakan Oleh-oleh Saat Wali Paidi Sakit, Apa Itu?

Jumat, 12 Mei 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Ilustrasi ingin disayang saat sakit
DutaIslam.Com - Setelah pertemuan di Gunung Pring Magelang itu, Wali Paidi jatuh sakit. Ia menempuh perjalanan jauh yang tak terencana sebelumnya. Wali Paidi pindah dari truk satu ke truk lainnya. Kadang kehujanan, dan seringkali kepanasan. Tubuh Wali Paidi tidak kuat menerima semua itu.

Ia terbaring tak berdaya. Badannya panas, matanya semakin cekung karena kurang tidur. Namun senyumnya masih tetap sama, cerah dan menyenangkan, tidak nampak seperti orang yang sedang terkana penyakit. Mendengar Wali Paidi sakit, para tetangga menjenguknya. Di antara mereka ada yang berinisiatif mengantarkan Wali Paidi berobat ke rumah sakit terdekat, tapi ditolak.

"Biarlah, 2 atau 3 hari juga akan sembuh sendiri," jawabnya.

Para tetangga sangat sayang kepada Wali Paidi bukan karena dia wali (banyak yang tidak tahu kalau Paidi adalah waliyullah), dan bukan juga karena ia orang kaya. Wali Paidi disayang banyak orang karena ia dikenal dermawan, nyah-nyoh, suka menolong dan sopan terhadap yang tua serta sayang kepada yang lebih muda.

Ia terus sakit. Memasuki hari ketiga, demam tubuh yang dialami Wali Paidi makin meninggi. Sehabis shalat Isya yang ia lakukan dengan berbaring, tubuhnya tak lagi kuat kuat menahan. Ia pun akhirnya tidak sadar dan pingsan.

Lama sekali ia tidur dalam ketidaksadaran itu hingga ada seseorang yang datang menyeka tubuhnya dengan handuk dingin. Ia akhirnya siuman saat merasakan handuk laki-laki tampan dan bersih itu.

"Siapa Anda?"

"Saya adalah amalan sholawat yang biasa sampeyan baca. Saya akan menjaga sampeyan sampai sembuh," ucap pemuda. Deg, Wali Paidi kaget.

"Apakah aku sudah mati?"

"Belum," senyum mengembang dari pemuda tampan tak dikenal itu.

Wali Paidi tertegun dan terdiam. Tidak lama kemudian, ada yang mengetuk pintu kamar Wali Paidi.

"Assalamu’alaikum".

"Waalaikumsalam," Wali Paidi dan pemuda menjawab bareng.

Sang Pemuda itu lalu membungkukkan badannya dan berbisik kepada Wali Paidi, "Kang, tamu yang datang ini adalah malaikat," bisiknya.

"Apakah ia Malaikat Izrail?"

"Hehehe, bukan, tapi Malaikat Rahmat".

"Kalau begitu bukakan saja pintu kamarnya, Mad. Tak apa kan kalau kamu aku panggil Somad?" ujar Wali Paidi

"Iya, tak masalah kang," Somad membuka pintu kamar.

Tampak masuk seorang pemuda yang juga tampan. Ia seperti membawa baskom.

"Siapakah Anda?" Wali Paidi bertanya lagi kepada tamu kedua nya itu.

"Saya Malaikat Rahmat."

"Kopikah yang kau bawa di baskom itu," Wali Paidi jan tenan. Dia memang sudah lama tidak ngopi sejak sakit. Melihat baskom, pikirannya kopi dan kopi. Wali Paidi memang dikenal Sufi (Suka Kofi).

"Hahaha...kang....kang," Somad tertawa.

Malaikat Rahmat lalu meletakkan baskom di meja yang terletak di sebelah kiri tempat tidur Wali Paidi, lalu ia berkata, "Ini bukan kopi kang. Tapi air dari telaga Kautsar untuk diminum dan buat berwudlu".

Cling, setelah mengantar oleh-oleh dari telaga Kautsar, malaikat berwujud pemuda tampan tadi pamit. Namun selang lima menit kemudian, datang lagi seorang tamu.

Ternyata, tamu yang akan datang ini adalah Baginda Nabi Muhammad Saw. Kamar Wali Paidi yang awalnya bau apek, mendadak harum semerbak setelah Baginda Nabi datang. Wali Paidi berusaha bangkit menghormati beliau, tapi Nabi menyuruhnya tetap berbaring

"Ali Firdaus, bergembiralah, karena derajatmu sudah dinaikkan oleh Allah," ucap Baginda Nabi.

Nama asli Wali Paidi adalah Ali Firdaus, tapi Nabi Khidir senang memanggil dengan sebutan Paidi. Dari kata faedah. Harapan Nabi Khidir, Wali Paidi bakal menjadi orang yang berfaedah. Sebaik-baik manusia adalah orang yang bermanfaat buat sesamanya, dan itu akhirnya terbukti.

Mendengar perkataan Nabi, Wali Paidi hanya bisa menangis, tidak bisa berkata-kata. Dia hanya bisam menangis dan menangis lagi.

Setelah Baginda Nabi Muhammad keluar, datang kemudian Nabi Khidir. Beliau inilah yang banyak menurunkan ilmu-ilmu hikmah luar biasa kepada Wali Paidi. Walau pertemuan Wali Paidi dengan Nabi Khidir begitu singkat, tapi ilmu yang didapat Wali Paidi sama dengan ilmu orang yang belajar selama 100 tahun.

Setelah Nabi Khidzir, datang silih berganti wali-wali yang dikenal Wali Paidi. Menjelang shubuh, datanglah Mas Kiai mursyid, guru dari Wali Paidi. Kala itu, tubuh Wali Paidi sudah segar dan sehat. Ia datang membawa kopi dan rokok.

Usai jamaah Subuh, mereka berdua ngopi dan ngerokok bareng. Wali Paidi dapat dapat banyak wejangan dari mas kiai mursyid, yang sedikit membuka rahasia Arsy kepadanya, membuka jalan yang akan dihadapi Wali Paidi kelak.

Ketika sakit, para wali Allah itu banyak mendapatkan ilmu-ilmu hikmah yang luar biasa. Kita melihat mereka dengan pandangan kasihan karena sakit. Tapi di balik itu semua, para wali Allah sangat berbahagia. Sakitnya para wali justru bisa lebih mendekatkan derajat iman dan taqwanya kepada Allah. Dinaikkanlah derajatnya. [dutaislam.com/ab]

Lanjut edisi selanjutnya, ke (12) Wali Paidi Disebut Gila Karena Makan Kulit Semangka Tong Sampah, Tapi Gembira

Biar paham, baca edisi sebelumnya:
  1. Wali Paidi (Bag. 1) Hanya Wali Indonesia yang Kemana-Mana Bawa Rokok dan Kopi
  2. Wali Paidi (Bag. 2) Gagal Pakai "Doa Lipat Bumi", Wali Ini Balik Pulang Naik Pesawat
  3. Wali Paidi (Bag. 3) Hanya Karena Punya Rokok Tapi Tak Ada Korek, Kerajaan Jin Diobrak-Abrik Wali Sakti Ini 
  4. Wali Paidi (Bag. 4) Sering Shalat di Atas Daun, Pemuda Ini Temui Kiai yang Biasa Jualan Minyak Wangi
  5. Wali Paidi (Bag. 5) Sang Wali Beri Amalan Cepat "Cling" Naik Haji Tanpa Ijazah Doa Wirid
  6. Wali paidi (Bag. 6) Saat Joget Bersama "Mulan Jameela", Wali Ini Justru Melihat Paha Berdzikir
  7. Wali Paidi (Bag. 7) Garam "Suwuk" Sakti dari Wali Paidi Untuk Begal-Bedugal
  8. Wali Paidi (Bag. 8) Karena Sering Usul ke Gusti Allah, Wali Ini Terkenal "Cerewet" di Jagat Langit Malaikat
  9. Wali Paidi (Bag. 9) Sang Wali Cerita Ibu Mega yang Ngambek Saat Disebut Bodoh Oleh Gus Dur
  10. Wali Paidi (Bag. 10) Wali Paidi Bertemu Rasulullah di Gunung Pring Magelang, Apa yang Terjadi?
  11. Wali Paidi (Bag. 11) Malaikat Datang Membawakan Oleh-oleh Saat Wali Paidi Sakit, Apa Itu?
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB