Setelah Sebut "Kiai Said Dajjal Abad Ini", Pria Jember Ini (Ketakutan) Minta Maaf
Cari Berita

Advertisement

Setelah Sebut "Kiai Said Dajjal Abad Ini", Pria Jember Ini (Ketakutan) Minta Maaf

Rabu, 04 Januari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
Fahim meneken pernyataan minta maaf di kantor GP Ansor Jember, Selasa 3 Januari 2017
(Foto: Yakub Mulyono/detikcom)
DutaIslam.Com - Mochammad Fahim Elmaghotsy berurusan dengan banyak orang. Dia didatangi anggota GP Ansor karena menghina Ketum PBNU Said Aqil Siradj. Di hadapan massa, pria yang bekerja di koperasi itu minta maaf.

Masalah ini bermula saat Fahim berkomentar di grup WhatsApp 'Brigade Aswaja', Senin (2/1) malam. Karyawan koperasi di Kecamatan Jenggawah, Jember ini menulis; 'Demi Allah SAID Aqil itu adalah wujud dari jelmaan dan kaki tangan DAJJAL abad ini'.

Tulisan ini di-capture dan menjadi perbincangan di forum Nahdlatul Ulama. Setelah ditelisik, Fahim diketahui tinggal di Perum Kramat, Kelurahan Kranjingan, Kecamatan Sumbersari, Jember. Massa Gerakan Pemuda Ansor Jember mendatangi rumah Fahim, namun yang bersangkutan tidak ada di rumah. Hingga kemudian GP Ansor menemukan Fahim di tempat kerjanya di Kecamatan Jenggawah.

Fahim dijemput untuk menyampaikan klarifikasi di Kantor GP Ansor Jember di jalan Danau Toba, Kelurahan Tegalgede, Sumbersari, Selasa (3/1/2017). (Baca: Bocor, Percakapan Grup Brigade Aswaja Penuh Bahasa Binatang)

Ketua GP Ansor Jember Ayub Junaidi mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi itu dari tim cyber GP Ansor Jember. Demi mencegah kesalahpahaman, pihaknya mengajak Fahim bermusyawarah.

"Berbeda pendapat itu boleh. Namun jika berujung pada penistaan kepada tokoh secara pribadi, maka itu jelas melanggar aturan yang berlaku. Apalagi, KH. Said adalah kyai sekaligus pemimpin kami," kata Ayub.

Fahim meminta maaf atas statementnya. Dia menulis dan menandatangani surat bermaterai yang menyatakan permohonan maaf dan juga pencabutan komentar tersebut.

"Saya mohon maaf kepada seluruh hadirin di sini dan juga kepada seluruh masyarakat yang merasa sakit hati dengan pernyataan saya," kata Fahim.

Ia beralasan, komentar itu ia lontarkan di dalam grup tertutup yang berjumlah belasan orang. Dia tidak mengira bahwa komentarnya itu di-capture dan disebarluaskan oleh anggota grup lainnya.

"Saya tidak menduga bahwa komentar itu akan tersebar. Karena bagaimana pun jika sampai diproses hukum, bukan hanya saya, tapi penyebar informasi itu juga bisa diproses. Tetapi, terus terang saya khilaf dan meminta maaf sebesar-besarnya," kata Fahim.

Pihak GP Ansor menerima permintaan maaf Fahim. Ia juga memberikan nasihat kepada Fahim agar berhati-hati jika berstatement di media sosial. "Ibarat kata itu 'Mulutmu, Harimaumu'. Oleh karenanya, kita harus hati hati dalam menyampaikan pendapat. Jangan sampai masuk dalam ranah pencemaran nama baik seseorang," ujarnya.

"Alhamdulillah. Persoalan ini kita selesaikan secara kekeluargaan. Saudara Fahim sudah meminta maaf, maka kami sebagai sesama umat muslim memang sudah seharusnya memaafkan," imbuhnya.

Usai bermusyawarah, Fahim bersalaman dengan Ayub untuk meminta maaf. Hal itu juga dilakukan kepada seluruh hadirin di tempat musyawarah tersebut. [dutaislam.com/ab]

Source: Detikcom

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB