KH Maimoen Zubair: Bisa Jadi, Orang Masuk Surga Bukan Karena Shalatnya
Cari Berita

Advertisement

KH Maimoen Zubair: Bisa Jadi, Orang Masuk Surga Bukan Karena Shalatnya

Kamis, 05 Januari 2017
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - KH Maimoen Zubair mengatakan, jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah, barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju surga.

Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah ia, barangkali itu menjadi sebab kelapangan rejekimu di dunia. (Baca: Ketika Ulama Makin Habis dan Penceramah Berkecambah)

Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu, yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka, tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu. 

Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata: رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ. yang artinya: "Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya. Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya".

Jangan pernah meremehkan kebaikan, bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya, bukan karena panjang shalat malamnya, tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.

Rasulullah bersabda: « لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ », artinya: "jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya) bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim). 

Mari isi hari dengan tidak membuat dan menebarkan fitnah kepada orang lain. Agar tidak ada saling tuduh fitnah. Shihibul fitnah harus dihentikan demi kebaikan bersama, jalan menuju surga dan kelancaran dakwah rahmatan lil alamin. [dutaislam.com/ ab]

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB