Setahun Ngaji ke Ustadz Sosmed, TKW Ini Jadi Tersangka Bom Panci
Cari Berita

Advertisement

Setahun Ngaji ke Ustadz Sosmed, TKW Ini Jadi Tersangka Bom Panci

Kamis, 15 Desember 2016
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Tersangka terorisme di Bekasi, Dian Yulia Novi, menceritakan awal perkenalannya dengan aliran radikal sehingga membuat dia rela menjadi "pengantin" dan siap melakukan aksi bom bunuh diri. Dalam wawancara dengan stasiun televisi TV One di program Kabar Khusus yang disiarkan Selasa malam, 13 Desember 2016, Dian mengaku pertama kali mengenal ajaran radikal lewat sosial media (Sosmed) Facebook.

Dian adalah tersangka teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88) di Bintara Jaya, Bekasi, Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut polisi, sebuah bom yang dikemas dalam panci siap diledakkan pada Minggu, 11 Desember 2016, saat upacara pergantian penjaga Paspampres di Istana Presiden.

Dian mengatakan, saat mulai tertarik dengan ajaran radikal, dia masih menjadi tenaga kerja wanita (TKW) di Singapura. Dian mengaku telah mengenakan hijab, tapi belum bercadar. Lewat media sosial, Dian mempelajari paham radikal dengan membaca status yang berbau jihadis lewat Facebook.

"Kurang lebih selama satu tahun saya aktif di Facebook. Namun saya tidak ikut grup apa pun. Saya hanya menyimak dan semakin penasaran. Karena itu, saya memberanikan untuk bertanya," ujar Dian.

Selain membaca status, Dian juga rajin membaca artikel-artikel yang disebar di Facebook. Dian mengaku selama setahun ini telah mengoleksi banyak artikel-artikel tersebut. Selain soal jihadis, Dian mengaku belajar seputar muamalah, fiqih, akidah, dan sejarah Islam.

"Semua saya terapkan. Semua itu bukan dalam bentuk buku, tapi dalam bentuk artikel dan audio voice. Kalau video tidak ada," kata Dian.

Lewat media sosial, Dian berkenalan dengan Nur Solihin. Pria yang juga jadi tersangka terorisme itu menikahi Dian tiga bulan lalu, tepatnya pada Oktober. Dian mengaku hubungannya berlanjut lewat Telegram setelah dikenalkan seseorang. Nur Solihin dan Agus Suproyadi ikut ditangkap dalam kasus bom panci ini.

"Kami tidak taaruf, kami juga tidak bertukar foto. Saya ikhlas berniat untuk mencari rida Allah. Saya juga belum tahu wajah Aa (panggilan Solihin) sebelumnya. Saya yakin saja," ucap Dian.

Meski begitu, Dian mengetahui Solihin sudah beristri dan memiliki anak. Pernikahan pun tetap dilangsungkan tanpa wali. Bahkan, Dian tidak hadir dalam prosesi pernikahannya, sosoknya hanya diwakilkan.

"Saya serahkan semuanya kepada Aa. Saya diwakilkan. Saya tidak tahu siapa yang wakilkan. Sebelum nikah, Aa bilang, ‘Neng, sebentar lagi pernikahan akan dilaksanakan’," tutur Dian.

Sabtu lalu, Densus 88 menangkap seorang perempuan terduga teroris di sebuah rumah kos di Jalan Bintara Jaya VIII, Kota Bekasi, pada Sabtu, 10 Desember 2016. Menurut identifikasi polisi, pelaku ialah Dian Yulia Novi. Selain meringkus Dian, polisi menangkap dua laki-laki, yakni Nur Solihin dan Agus Supriyandi, di sekitar Kalimalang. [dutaislam.com/ ab]

Source: Tempo.co
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB