Siapa Bashar Assad Sesungguhnya?
Cari Berita

Advertisement

Siapa Bashar Assad Sesungguhnya?

Sabtu, 14 November 2015
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami

DutaIslam.Com - Awal-awal konflik di Suriah (Syam), informasi apa yang kau dapat mengenai Bashar Assad? Lewat media-media yang mengklaim diri sebagai media Islam, Assad disebut sebagai penguasa tiran, anti Islam, kafir, Syiah, membunuhi rakyatnya yang Sunni, lebih dari itu katanya Assad mengaku diri sebagai Tuhan dan memaksa rakyatnya untuk menyembahnya.

Faktanya, Bashar Assad adalah seorang Muslim Sunni. Ia shalat bersedekap, tidak dengan meluruskan tangan sebagaimana Muslim Syiah dan madzhab Maliki. Ia dari kalangan Alawi, yang artinya termasuk habaib. Tidak semua Alawi itu Syiah, sebagaimana habaib di Indonesia, yang mayoritasnya justru Sunni.

Meski berpaham sekuler, ia dekat dengan alim ulama. Ia rajin shalat berjamaah. Di mushalla kantor kepresidenan, ia meminta pimpinan atau anggota dewan Mufti Agung Suriah yang menjadi imam shalat sekaligus memberi kultum setiap habis shalat. Ia pendengar ceramah yang khusyuk. Shalat Dzuhur di kantor kepresidenan disiarkan live setiap harinya dan disiarkan di tv-tv nasional.

Lewat ketetapannya, di Suriah tidak boleh ada buku yang dicetak lebih indah dari mushaf Al-Quran. Coba cek, kualitas di pasar al-Quran di Mekkah dan Madinah, konon cetakan al-Quran dari Suriahlah yang kualitasnya paling bagus.

Dia juga di antara penguasa Arab yang terdepan membela Palestina. Dia membuka pengungsian buat rakyat Palestina di Kamp Yarmouk, di antara pengungsian terbesar dan terbaik yang menampung pengungsi Palestina. Di Damaskus, dia mengizinkan HAMAS berkantor, dengan biaya sepenuhnya ditanggung pemerintah.

Sikapnya yang anti AS dan sering mengkritik penguasa Arab yang pro AS tentu sangat merepotkan dan mengusik eksistensi Israel. Untuk menjatuhkannya, ditebarlah fitnah dan berita hoax yang bohongnya tidak ketulungan, dia disebut mengaku diri sebagai Tuhan.

Logiskah mengaku Tuhan tapi masih shalat dan menjadi makmum? Logiskah alim ulama Suriah tetap memberi dukungan pada Bashar Assad sementara dia melakukan kekufuran yang nyata?

Dia diklaim membunuhi rakyatnya yang Sunni? mungkinkah membunuhi rakyatnya sendiri hanya karena Sunni sementara rakyat Palestina dipikirkan nasibnya, dibela dan diberi pengungsian yang layak padahal mereka Sunni? Mungkinkah Kepala Mufti Agung Suriah, Perdana Menteri Suriah, Menteri Pertahanan Suriah, Menteri Dalam Negeri Suriah yang kesemuanya Sunni mendiamkan dan membiarkan sang Presiden membantai rakyatnya yang Sunni?

Mungkinkah setelah dibuatkan dan diberi pelayanan kesehatan dan pendidikan gratis bertahun-tahun lantas dibunuhi hanya karena rakyatnya Sunni? Mungkinkah OKI mendiamkan Bashar Assad membunuhi rakyatnya yang Sunni, dengan tetap membiarkan Suriah menjadi anggota OKI dan tidak memberikan kecaman apapun? Fitnah lebih keji dari pembunuhan!

Moammar Qadafi telah menjadi korban dari fitnah, negara yang ditinggalkannya sekarang porak-poranda. Rakyat yang dulu disatukannya sekarang bercerai-berai dan saling berebut kekuasaan. Kekayaan negerinya yang dulu diolahnya sehingga mampu menjadikan Libya disegani dan terkaya di Afrika, sekarang dikuras habis untuk kepentingan korporasi asing.

Libya sepeninggalnya, masuk dalam list negara miskin dan terancam bangkrut dengan tingkat keamanan berada di level terendah.

Akankah Suriah menjadi korban selanjutnya, dan kau turut memberi andil di dalamnya? Indonesia harus belajar dewasa dari kejadian ini! [dutaislam.com/ ab]
Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB