 |
| Buku Fiqih Haji Pengantar Manasik. Foto: dutaislam.com. |
DutaIslam.Com - Ibadah haji merupakan suatu kewajiban bagi yang mampu, baik dari segi keuangan maupun kesehatan. Ibadah ini memiliki tatacara dan ketentuan-ketentuan rumit yang harus dilaksanakan.
Selain itu, ibadah haji juga memiliki larangan-larangan yang semuanya memiliki konsekuensi kepada pelanggar. Begitu banyaknya aturan yang harus dipenuhi tak heran jika ritual ibadah ini sulit dipahami khalayak. Oleh sebab itu perlu memahami fiqih haji, fiqih haji dan umroh, dan fiqih haji wanita khusus buat wanita. Buku ini akan mengulas hal itu.
Buku berjudul “Fiqih Haji Pengantar Manasik” karya Wazir Ali akan mengantarkan kita untuk memahami seluk beluk ibadah haji. Buku ini fokus mengemukakan tata cara manasik haji dan umrah dari kitab Tuhfatu at-Thulab karya Syaikh Zakaria Al-Anshari yang bermadzhab Syafi’i. Hal ini mengingat bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia bemadzhab Syafi’i.
Baca: Flashdisk Kitab Kuning PDF Ribuan Judul
Di bagian pertama buku ini, Wazir Ali menekankan perbedaan antara Haji dan Umrah. Syaikh Zakaria Al-Anshar dalam kitab Tuhfatu at-Thulab mengatakan bahwa Haji menurut bahasa “menyengaja”. Sedangkan definisi menurut istilah syara’ adalah “menyengaja ke Ka’bah semata untuk beribadah”. Untuk pengertian Umrah, beliau mengatakan “umrah menurut bahasa “ziarah/berkunjung”. Sedangkan definisi menurut istilah syara’ adalah menyengaja ke Ka’bah untuk beribadah.
Dalil umum Haji dan Umrah adalah sama. Dalil haji dan umrah sebelum ijma’ adalah firman Allah SWT. “dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah SWT” yang maksudnya adalah tunaikanlah haji dan umrah sebagai ibadah secara sempurna.
=====
Judul Buku : Fiqih Haji Pengantar Manasik
Penulis : H. A. Wazir Ali
Penerbit : Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Asrama Sunan Ampel Denanyar Jombang
Tahun : 2019
Tebal : 80 halaman
Link Download: Buku Fiqih Haji Pengantar Manasik pdf
=====
Di buku ini dijelaskan secara detail hal-hal yang membedakan haji dan umrah. Semisal dalam syarat wajib, pada dasarnya syarat wajib haji dan umrah sama saja hanya terletak perbedaan pada waktu. Karena umrah tidak mengenal waktu, jadi boleh melaksanakan ihram umrah di waktu kapan saja kita menghendaki. Tetapi bagi orang yang bermukim di Mina untuk melontar jumrah ia tidak diperbolehkan umrah. Karena ia masih sibuk melaksanakan lontar jumrah dan mabit (bermalam) (hlm. 6).
Buku setebal 80 halaman ini tidak hanya memuat tata cara, ketentuan-ketentuan, anjuran dan larangan saja. Lebih jauh, ia menjelaskan secara runtut dan rinci mulai dari definisi hingga tata cara haji bagi wanita.
Baca: Toko Online Kitab Kuning Makna Jenggot dan Makna Pesantren
Buku ini juga menjelaskan tata cara haji wanita sama dengan haji pria. Hanya saja ada beberapa ketentuan yang berbeda yakni, wanita makruh mengeraskan suara talbiyah, wanita boleh memakai celana, topi, kerudung dan pakaian berjahit, wanita boleh memakai muzah.
Wanita juga disunnahkan memakai pacar sebelum ihram, melakukan thawaf dan sa’i di malam hari. Wanita juga tidak diperbolehkan ramal (berjalan cepat dengan memendekkan langkah), juga tidak disunnahkan berselendang. Selain itu wanita tidak diperbolehkan menutup wajahnya (hlm. 75)
Panduan ini dikemas dengan bahasa yang mudah dipahami dengan disertakan dengan dalil yang rinci sehingga ada alasan yang jelas untuk kita mengaplikasikannya. Untuk mempelajarinya Anda bisa download buku PDF “Fiqih Haji Pengantar Manasik” pada link yang sudah tersedia. [dutaislam.com/dera/gg]
