 |
| Buku Allah Itu Witir dan Mencintai Witir: Panduan Praktis Shalat Witir |
DutaIslam.Com - Shalat Witir adalah salah satu macam shalat sunnah. Kita tentunya pernah melaksanakan shalat witir setidaknya ketika jamaah shalat tarawih pada Bulan Ramadhan dimana witir menjadi penutup shalat jamaah tarawih. Namun mengapa seolah witir berhenti pada ibadah shalat sunnah yang dilaksanakan ketika Bulan Ramadhan saja?
Sutomo Abu Nashr dalam bukunya yang berjudul Allah Itu Witir dan Mencintai Witir: Panduan Praktis Shalat Witir memberikan penjelasan memadai tentang salah satu jenis shalat sunnah yang satu ini. Di dalam bukunya tersebut, Sutomo mencoba mengungkapkan bahwasanya witir seharusnya tidak dipahami sebagai ibadah sunnah ketika Ramadhan saja, melainkan shalat sunnah yang juga dianjurkan di waktu lain.
Mengapa si penulis merasa penting membahas witir secara khusus? Dengan mengambil redaksi dari salah satu hadits sebagai judul buku, Sutomo bermaksud menunjukkan keutamaan witir dibanding shalat sunnah yang lain.
Keutamaan shalat sunnah witir dipaparkannya pada bab pertama dengan judul Allah Mencintai Witir. Selain karena adanya hadits tersebut, disebutkan pula bahwa ada pendapat yang mewajibkan shalat witir.
=====
Judul Buku : Allah Itu Witir dan Mencintai Witir: Panduan Praktis Shalat Witir
Penulis : Sutomo Abu Nashr
Penerbit : Rumah Fiqih Publishing
Tebal : 35 Hlm
Tahun : 2019
Link Download: Buku Allah Itu Witir dan Mencintai Witir: Panduan Praktis Shalat Witir pdf
=====
Meskipun para ulama menyepakati bahwa shalat witir termasuk shalat sunnah, namun kesunnahannya tidak seperti shalat sunnah yang lain. Misalnya fatwa Imam Ahmad yang mengatakan bahwa mereka yang meninggalkan shalat witir sebaiknya tidak diterima persaksiannya. (hlm. 11)
Keutamaan lain dari shalat witir yaitu lebih baik dari onta merah, lebih baik dari qabliyah subuh, dan yang tetap dikejar saat safar. Mengenai keutamaan ini penulis mengambil sumber dari hadits nabi dan pendapat para ulama.
Pada bab dua Anda akan menemukan informasi seputar persyariatan dan hukum shalat witir. Pensyariatan adalah landasan syar’i tentang disyari’atkannya shalat witir. Sedangkan untuk hukum shalat witir yang dimaksud adalah witir dalam amal umat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebab dalam syariat khusus pribadi nabi, witir memiliki hukumnya sendiri, yaitu wajib. (hlm. 17)
Selain itu, buku ini juga mencantumkan bagaimana tata cara shalat witir. Tata cara yang pertama adalah harus dilakukan di waktunya. Kedua, memperhatikan batas minimal dan maksimal rakaat. Batas minimal shalat witir adalah satu dan maksimalnya adalah sebelas.
Tata cara yang ketiga yaitu mengetahui antara fashl dan washl. Dua istilah ini dibahas jika witir yang dilakukan minimal terdiri dari tiga rakaat. Nah, apa sih sebenarnya fashl dan washl ini? Anda bisa membaca keterangan tersebut di halaman 25 buku ini.
Bagaimana caranya? Gampang saja. Anda dapat langsung mengunduh buku berjudul Allah Itu Witir dan Mencintai Witir: Panduan Praktis Shalat Witir PDF melalui link yang telah disediakan. Semoga dengan membaca buku ini akan mendorong kita untuk semakin mencintai witir sebagaimana Allah Swt mencintainya. [dutaislam.com/umi/gg]
