Jejak Makam Mbah Tabek Prawoto (Cucu Raden Patah)
Cari Berita

Advertisement

Jejak Makam Mbah Tabek Prawoto (Cucu Raden Patah)

Senin, 13 Januari 2020
Download Ngaji Gus Baha

Flashdisk Ebook Islami
silsilah sunan prawoto sukolilo pati jawa tengah
Makam Raden Bagus Mukmin Sunan Prawoto. Foto: dutaislam.com.

Oleh Miqdad Sya'roni

Dutaislam.com - Raden Haryo Bagus Mukmin atau yang sering disebut dengan Sunan Prawoto, merupakan Raja ke-4 dari Kesultanan Demak setelah Raden Patah, Raden Patiunus (Pangeran Sabrang Lor), dan Sultan Trenggono (Ayah dari Sunan Prawoto dan Ratu Kalinyamat).

Putra dari Sultan Trenggono di antaranya:

  1. Raden Mangkurat (Tumenggung)
  2. Ratu Mas nikah dengan Pangeran Langgar (Adipati Sampang Madura)
  3. Raden Haryo Bagus Mu'min (Sunan Prawoto)
  4. Ratu Mas Pemantingan nikah dengan Panembahan Tejo Wulan (Jogorogo) Jepara
  5. Kanjeng Ratu Retno Kencono (Ratu Kalinyamat) nikah dengan Sultan Hadirin Jepara
  6. Ratu Mas Gegambang nikah dengan Pangeran Hasanuddin Banten
  7. Putri nikah dengan Pangeran Cirebon
  8. Ratu Mas Panjang nikah dengan Mas Karebet Joko Tingkir (Sultan Pajang)
  9. Pangeran Timur (Mas Kumambang)
  10. Raden Ayu Sekar Kedaton


Tabek Prawoto mempunyai arti seorang Pejuang Penyebar agama Islam yang di segani/dihormati di Gunung Prawoto. Selain sebutan Tabek, ia juga dikenal dengan Pangeran Prawoto  yang memiliki arti seorang kerabat Raja yang tinggal di Prawoto. Juga disebut Pangeran Ratu yang artinya Seorang Pangeran calon ratu (Raja). Susuhunan Suci yang berarti seorang tokoh suci di Prawoto. Sunan Mu'min/Priyayi Mu'min artinya seorang saleh yang taat kepada Allah. Juga ada yang menyebut Tabek Merto yang artinya seorang pejuang penyebar agama Islam yang telah wafat. 

Raden Haryo Bagus Mukmin (Sunan Prawoto) merupakan cucu dari Raden Patah (Sultan Demak 1) dan Istri Sunan Prawoto adalah Nyai Kanjeng Pambayon (Putri Sunan Kalijaga) yang juga memiliki istri bernama Ratu Shofiyah binti Raden Umar Said (Sunan Muria)

Kanjeng Sunan Prawoto wafat di Gunung Prawoto yang di kemudian hari dimakamkan atas pilihannya sendiri di Bukit Kamdowo (Makam Dowo). Di sini terdapat pula makam Raja Raja Demak, juga banyak pengikut lainnya.

Menurut Mbah Ustadzi, -juru kunci Makam Sunan Prawoto,- dulu pernah ada sekelompok orang di Desa Prawoto yang ingin mengetahui keaslian Makam Sunan Prawoto. Untuk itu, mereka sowan lah ke ndalem Habib Muhammad Luthfi bin Yahya ke Pekalongan.

"Makam Sunan Prawoto sebenarnya kalian itu sudah tahu, tapi lebih tepatnya di sebuah bukit di sana arahnya ke Selatan, nanti melewati pasar. Sesampai di bukit nanti ada pohon Kenanga. Sebelah nya itulah Sunan Prawoto dimakamkan," demikian kata Habib Luthfi kepada rombongan.

foto makam sunan prawoto
Pohon Kenanga yang ada di Makam Sunan Prawoto.

Setelah sowan dan mendapatkan petunjuk, dibukalah Makam Sunan Prawoto oleh Habib Muhammad Luthfi bin Yahya Pekalongan sendiri. Setiap tanggal 23 Muharram/Suro diperingati sebagai Haul Kanjeng Sunan Raden Haryo Bagus Mu'min (Tabek Prawoto).

Untuk sampai ke makam, rutenya adalah: dari arah Kudus menuju ke arah Kecamatan Undaan, sampai pada pertigaan Babalan nanti belok kiri/ke Timur.

Kalau dari arah Purwodadi Grobogan setelah Klambu sampai pasar Babalan Undaan belok kanan atau ke Timur menuju Pati-Prawoto. Kalau dari arah Sukolilo, dari Pasar Sukolilo ambil arah ke Barat lurus sampai arah ke Desa Prawoto.

Setelah memasuki Desa Prawoto, ada masjid yang sebelahnya terdapat makam umum, lalu belok ke kanan atau ke arah selatan masjid lurus sampai naik ke bukit/gunung. Letak makam Sunan Prawoto ada di Gunung Prawoto Bukit Kamdowo.

Di komplek Makam Sunan Prawoto juga terdapat makam makam para pengikutnya. Ada juga makam Syeh Maulana Ali Murtadho (adik dari Raden Rahmat Sunan Ampel) yang dimakamkan di sebelah Barat makam Sunan Prawoto.

Ada juga makam Raden Hasanah bin Kiai Telingsing (Kiai Telingsing merupakan guru dari Raden Ja'far Shodiq Sunan Kudus), yang terletak di sebelah Barat makam Sunan Prawoto. Terdapat pula Makam Raden Sela Pandan bin Danu Sela, trah keturunan dari Raden Kian Santang, Cirebon, Jawa Barat. [dutaislam.com/ab]

Miqdad Sya'roni, penulis merupakan Jamaah Soko Jeporo

Jual Kacamata Minus

close
Iklan Flashdisk Kitab 32 GB